SIDOARJO,
NU Delta | Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sidoarjo menegaskan komitmennya untuk menghadirkan program yang bermanfaat bagi masyarakat. Dalam penutupan Musyawarah Kerja (Musker) 1 yang berlangsung di Villa Siloam Trawas, Mojokerto, Ahad (21/9/2025), Ketua PC GP Ansor Sidoarjo, Choirul Mu’minin, menyampaikan bahwa seluruh program yang dirancang adalah untuk kemaslahatan umat.
Menurut Choirul, yang akrab disapa Choi, Musker adalah momentum penting untuk merumuskan program strategis satu tahun ke depan, agar Ansor bisa dirasakan manfaatnya secara nyata oleh masyarakat.
Choi menjelaskan bahwa GP Ansor Sidoarjo juga mengadopsi program ketahanan pangan dari Pimpinan Pusat (PP). “Saat pelantikan lalu, semua yang hadir diberi bibit cabai. Jika semua kader Ansor menanam cabai, insyaallah Sidoarjo tidak akan kekurangan cabai,” ujarnya. Ia menambahkan, banyak kader Ansor, Banser, dan Rijalul Ansor yang sudah proaktif dalam program ini dengan menanam sayur, padi, bahkan beternak.
Ia juga menekankan pentingnya Ansor menjadi organisasi modern yang mandiri secara finansial. “Organisasinya harus digdaya, dan pada akhirnya, kadernya juga digdaya secara ekonomi,” tegasnya. Choi bersyukur kini sudah ada pemasukan rutin yang cukup untuk menopang operasional kantor.
Satu tahun ke depan akan banyak kegiatan inovatif. Seperti pelatihan teknisi AC yang sudah berjalan. Kader yang sudah lulus dari palatihan akan membuka layanan cuci, perawatan hingga pemasangan AC baru. Fokus Ansor Sidoarjo selanjutnya adalah Ngaji, Ngader dan Makaryo.
Kader Ansor harus terus mengaji dan memahami dalil-dalil amaliah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah. “Jangan sampai kader Ansor tidak hafal dalilnya tahlil,” kata Choi. Hal ini penting karena Ansor adalah penerus masa depan NU.
Selanjutnya Ngader, kaderisasi tidak hanya dilakukan secara formal seperti Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar), tetapi juga melalui komunitas, seperti yang sudah terlaksana melalui komunitas vespa.
“Kemudian Makaryo. Kader Ansor-Banser harus giat bekerja. Karena kemiskinan dekat dengan kekufuran,” pungkasnya, menegaskan pentingnya kemandirian ekonomi bagi setiap kader.