TAMAN, NU Delta | Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Taman terus memperluas sinergi dengan berbagai lembaga. Kali ini, MWC NU Taman menjalin kolaborasi dengan Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha) Sidoarjo. Kunjungan audiensi yang dipimpin Ketua MWC NU Taman, Ustaz Ahmad Syafii, diterima hangat oleh Rektor Umaha, dr. Hidayatullah, Sp.N.
Pertemuan yang berlangsung di ruang rektorat kampus Umaha ini bertujuan memperkuat barisan kader Nahdliyin, khususnya dari kalangan akademisi dan pendidik, di wilayah Taman dan sekitarnya.
Dalam paparannya, Ustaz Ahmad Syafii menyampaikan sejumlah inisiatif. Di antaranya usulan agar Rektor Umaha bersedia menjadi bagian dari Dewan Pakar Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) PAC Taman. “PERGUNU adalah salah satu pilar penting dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kokoh dalam ideologi Aswaja. Kami berharap Rektor Umaha berkenan menjadi salah satu Dewan Pakar untuk memperkuat arah dan keberlanjutan program keilmuan kami,” ujarnya.
Siapkan PDPKPNU dan Pembentukan ISNU
Selain itu, MWC NU Taman juga menyampaikan rencana pembentukan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU). Untuk mewadahi para akademisi dan cendekiawan Nahdliyin. MWC NU Taman juga menggagas kegiatan Pendidikan Dasar Penguatan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PDPKPNU) yang akan melibatkan guru, dosen, dan intelektual muda. Tujuannya adalah membekali peserta dengan pemahaman komprehensif tentang ideologi Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah. Serta sejarah perjuangan NU, baik secara struktural maupun kultural.
Menanggapi inisiatif tersebut, Rektor Umaha, dr. Hidayatullah, Sp.N, menyambut positif dan menyatakan kesiapan lembaganya untuk menjadi mitra aktif. “Kami siap mendukung. Baik secara keilmuan, SDM, maupun fasilitas,” tegasnya.
Ia menambahkan, Umaha sebagai bagian dari Perguruan Tinggi Maarif NU memiliki komitmen kuat dalam menjaga marwah Aswaja dan menjadi ruang strategis untuk mencetak kader profesional yang berakhlak dan berjiwa kebangsaan.
Kunjungan audiensi ini menjadi momentum awal yang sangat berarti dalam memperkuat jalinan antara struktur organisasi NU di tingkat kecamatan dengan lembaga pendidikan tinggi NU. Kolaborasi seperti ini diyakini dapat menjadi model sinergi antara ulama dan cendekiawan Nahdliyin untuk menghadirkan solusi konkret atas tantangan zaman. Sekaligus memperluas gerak juang NU dalam bidang pendidikan, kaderisasi, dan penguatan ideologi Aswaja.
Di akhir pertemuan, kedua belah pihak sepakat untuk menindaklanjuti hasil pertemuan ini dengan agenda-agenda nyata. Termasuk pelaksanaan PDPKPNU, diskusi akademik, pengembangan kurikulum Aswaja untuk tenaga pendidik, serta pembentukan komunitas intelektual NU di wilayah Taman.
Audiensi ini mencerminkan semangat “Nahdliyin Bersinergi, Membangun Negeri”, di mana kolaborasi antara struktur NU dan lembaga pendidikan tinggi menjadi kekuatan utama dalam menjaga eksistensi dan peran NU yang adaptif, solutif. Serta tetap berakar pada nilai-nilai luhur Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.