SIDOARJO, nusidoarjo.or.id | Nabi Muhammad Dimata Cendekiawan Barat dan Misteri Mukjizat Yang Sekian Lama Terpendam. Michael Hart dalam bukunya “100 tokoh paling berpengaruh di dunia” pernah membuat rangking manusia-manusia paling sukses dan patut dikenang olah umat manusia.
Tahukah anda siapa pemuncak klasemen dalam 100 tokoh tersebut?
dia adalah seorang anak yatim yang lahir dari dataran gurun disebuah kota tua terpencil bernama Makkah.
siapa sangka tokoh paling berpengaruh dunia justru dilahirkan oleh bangsa jahiliah yang tak berperadaban itu?
Bagaimana bisa lingkungan primitif penyembah berahala bisa bertransfornasi menjadi bangsa beradab dalam waktu kurang lebih 24 tahun?
Barangkali itulah salah satu pertimbangan penulis buku ini mengapa menempatkan Nabi Muhammad sebagai sosok paling berpengaruh dalam sejarah peradaban dunia.
Keberhasilan Nabi tersebut adalah bukti bahwa ajaran dan nilai-nilai kearifan yang diperjuangkanya berbeda dengan tokoh yang lain.
Dari satu keluarga kecil di pelosok kota yang dikenal terbelakang pada masa itu, sekarang pemeluk Islam mencapai 1,5 milyar jiwa.
Ajaran Nabi Muhammad mencakup seluruh aspek kehidupan. Tidak hanya dogma atau ajaran agama yang bersifat ritual (hubungan tuhan- manusia) saja.
Hal ini dibuktikan oleh Rasulullah saat membangun peradaban pasar di kota Madinah. Membangun konsep negara yang bisa mengayomi seluruh lapisan masyarakat yang majemuk kala itu.
Tidak hanya itu.
Beliau juga berhasil mencetak sejumlah kader yang mulanya bukan siapa-siapa hingga menjadi para negarawan, ilmuan, panglima perang, hingga pebisini ulung. Umar Bin Khattab, Ali Bin Abi Thalib, Salman al farisi, Abdurrahman Bin Auf, Khalid Bin Walid, adalah sebagian kecil contoh sahabat yang lahir dari tempaan pendidikan kenabian, dari tangan para sahabat itu lah Islam tetap berkembang pasca era kenabian hingga mampu mewarnai sejarah umat manusia dengan melahirkan sejumlah peradaban besar di berbagai belahan dunia, mulai Baghdad, Spanyol, Rusia, Turki hingga ke Indonesia.
Bossurt Smith – seorang ilmuan pakar kimia dari Newcastle pernah menulis :
Sesungguhnya mukjizat abadi yang diserukan Muhammad adalah al Quran yang merupakan sebuah fakta yang nyata. Kalau kita amati situasi pada waktu itu, bagaiaman para sahabatnya mengikuti dan menghargainya, kemudian kita bandingkan dengan pastor-pastor atau paus pada abad pertengahan, niscaya kita akan melihat keagungan mukjizat yang dimiliki Muhammad Nabinya kaum muslimin itu.
dia tidak menunggu takdir membawa mukjizat, namun apa yang dikatakan , langsung dilakukan dan disaksikan oleh para sahabatnya saat itu juga. Para sahabatnya sepakat dan tidak ada yang memungkiri mukjizat-mukjizatnya.
Mana ada bukti yang lebih kuat dari itu?
Mau tidak mau kita harus mengakui bahwa ia seorang yang besar dengan akal pikiran dan agamanya. Orang Nasrani dan kaum-kaum yang lain harus ikhlas dan adil sampai benar-benar memahaminya kelak.”
Kebangkitan sebuah komunitas, seringkali dipantik oleh akar sejarahnya. Maka sudah selayaknya kita harus lebih serius dan tekun dalam mengkaji dan membumikan nilai-nilai ajaran kenabian agar mukjizat yang dijamin keabadianya itu kembali tersingkap dan muncul kepermukaan.
Allah berfirman :
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ﴾
[ الحجر: 9]
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Kamilah yang akan terus menjaganya. [Hijr: 9]