SIDOARJO.nusidoarjo.or.id – Di tengah kesederhanaan Desa Tasikharjo, muncul sosok perempuan tangguh yang menginspirasi banyak orang. Nenek Triswati, lahir pada 4 Juni 1965 di Tuban, adalah contoh nyata dari kekuatan tekat dan ketekunan. Sebagai buruh tani, ia memulai hidupnya dari titik paling sederhana, namun tidak pernah kehilangan semangat untuk maju.
Dengan peluh di ladang, Nenek Triswati menabung sedikit demi sedikit, membuktikan bahwa kesabaran dan ketekunan dapat membawa perubahan besar. Langkah pertamanya membeli seekor kambing menjadi awal dari perjalanan suksesnya. Kambing itu berkembang biak, menjadi sumber penghasilan tambahan, dan membuka jalan bagi Nenek Triswati untuk membeli tanah ladang.
Ladang itu menjadi simbol kemandirian Nenek Triswati. Ia menanam jagung, singkong, dan palawija lainnya, merasakan hasil kerja kerasnya sendiri. Seiring waktu, ia membeli seekor sapi yang menjadi alat bantu andal dalam mengolah tanah. Sapi itu membantu meningkatkan hasil tanamnya, membuat ladangnya semakin produktif.
Keberhasilan Nenek Triswati tidak berhenti disitu. Ia terus mengembangkan hasil usahanya, membeli sawah yang lebih luas dan subur. Sawah itu menjadi sumber penghasilan baru yang stabil, terutama dari panen padi. Dari hasil pertanian sawah dan ladang, Nenek Triswati berhasil membangun rumah kedua untuk anak-cucu tercinta.
Nenek Triswati adalah contoh nyata dari perempuan tangguh yang dapat mengubah hidupnya dari kesederhanaan menuju kesuksesan. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras, kesabaran, dan ketekunan, seseorang dapat mencapai kesuksesan dan meningkatkan taraf hidupnya. Kini, Nenek Triswati menjadi inspirasi bagi banyak orang, simbol ketekunan dan kesuksesan yang patut ditiru