TARIK, NU DELTA – KH Miftah Maulana Habiburrahman menjelaskan akan pentingnya pendidikan akidah. Hal tersebut didasarkan ketika Nabi Ya’kub akan wafat, dikumpulkanlah anak-anaknya. Dan menyampaikan wasiat yang berkaitan dengan tauhid dan akidah. Hal tersebut dijelaskan ketika mengisi kajian di Dusun Mergayu Desa Mergobener Kecamatan Tarik, Ahad (15/10/2023) malam.
“Bagimana Ya’kub mengajarkan kepada kita bahwa pendidikan akidah dan tauhid itu lebih utama dibanding dengan pendidikan yang lain,” katanya.
Oleh karenanya sebelum meninggal Nabi Ya’kub bertanya kepada anak-anaknya apa yang disembah ketika ayahnnya sudah wafat. Nabi Ya’kub tidak bertanya apa yang kalian makan setelah ayahnya wafat. Saat ini orang melihat kesuksesan dari segi materi bukan dari segi agama. Pandangan seperti ini menurut Gus Miftah salah.
“Dulu saat saya melamar istri saya bersaing empat orang. Satu anggota dewan Yogyakarta, dua lurah, tiga polisi dan empat saya seorang pengangguran,” kisahnya.
Gus Miftah melanjutkan, pelamar satu, dua dan tiga ditolak dan memilih dirinya menjadi pasangan hidup. Ketika ditanya punya modal apa Gus Miftah menjawab modal iman dan keyakinan. Ia menuturkan saat ini belum memiliki pekerjaan akan tetapi punya konsep masa depan.