Terkait program kacamatan gratis oleh kolaboarsi PC LAZISNU Sidoarjo, LAZISNU Jatim dan Iropin, pengurus Iropin Jatim, Fajar Raharjo menegaskan, pihaknya selalu siap bersinergi dengan LAZISNU kapan pun. Menurutnya, LAZISNU dinilai sukses dan tepat sasaran dalam melaksanakan program ini.
“Tujuan program ini agar masyarakat Indonesia terbebas dari gangguan penglihatan, karena di era digital saat ini banyak timbul gejala-gejala gangguan penglihatan yang bisa mempengaruhi aktivitas sehari-hari,” ucapnya dikutip dari NU Online Jatim, Kamis (07/09/2023).
Dijelaskannya, proses skrining dilakukan untuk memeriksa visus mata (tes ketajaman penglihatan), apabila hasil pemeriksaan visusnya terdapat gangguan tajam penglihatan, maka tahapan selanjutnya akan dikoreksi dengan menggunakan lensa minus maupun plus.
“Nah, dari situ akan diketahui apakah terjadi gangguan penglihatan baik itu miopia, hipermetropia, astigmatisma, atau presbiopia,” pungkasnya.
Di sisi lain, Nurul Wardatilla, siswi kelas XI SMA YPM 2 Panjunan ini mengaku senang setelah dinyatakan lolos skrining awal. Ia ingin memiliki kacamata baru karena kacamata miliknya yang lama ukurannya sudah tidak sesuai lagi.
“Kacamata ini sangat bermanfaat buat saya untuk kegiatan belajar sehari-hari. Terima kasih LAZISNU, Iropin, dan YPM. Semoga tahun depan program bantuan kacamata gratis ini bisa diadakan lagi,” ujarnya.