KRIAN – Pengurus Cabang Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (PC LAZISNU) Sidoarjo melaksanakan Pelantikan dan Rapat Kerja 1 masa khidmat 2021-2026, bertempat di Pondok Pesantren Al Amanah, Junwangi Krian, pada Ahad (24/07/2022).
Kegiatan yang mengangkat tema Sinergitas Program dan Akselerasi Fundrising dalam Mewujudkan Kemandirian Jamaah dan Jam’iyyah Menuju An-Nahdlah al-Tsaniyah NU tersebut, dihadiri oleh Ketua Pengurus Wilayah LAZISNU Jawa Timur, Afif Amrullah, Penasehat LAZISNU Sidoarjo, H. Hasyim Fahrurrozi dan KH Nurkholis Misbah, Pembina LAZISNU Sidoarjo, H. Zainal Hayat, Doddy Dyauddin dan Drs. H. Rifai, serta Sekretaris PCNU Sidoarjo Ir. H. Agus Mahbub Ubaidillah.
Terdapat 30 orang pengurus yang dilantik langsung oleh KH Nurkholis Misbah selaku penasehat PC LAZISNU Sidoarjo masa Khidmat 2021-2026.
“Baiat menjadi tradisi dalam agama kita untuk menumbuhkan dan menguatkan semangat, bukan hanya kalimat formal yang menit berikutnya dilupakan atau sebaliknya, baiat akan menjadi kekuatan hebat yang tersembunyi di setiap dada seseorang untuk melakukan yang terbaik,” terang Kiai Nurkholis saat prosesi pelantikan.
Sebelum dibacakan naskah baiat, dalam Mukadimahnya beliau menyampaikan, “Kalau kamu mencari Tuhan, janganlah mencari di masjid, kalau kamu mencari Tuhan carilah di tempat orang orang yang lemah. Semoga ini menjadi baiat spiritual dan ruhaniyah.”
“Kaya itu berat, jalan tercepat untuk menguranginya adalah dengan sikap dermawan. Tugas LAZIS NU membantu orang kaya menjadi dermawan, dan mengajak mustahiq (penerima zakat) untuk bisa bersabar. Posisi panjenengan adalah makelar, jadikan LAZIS NU jalan menuju Allah dengan perspektif NU,” lanjut Kiai Nurkholis dalam tausiah penutup.
Sejalan dengan ungkapan KH Nurkholis, Ketua PW LAZIS NU Jawa Timur, Afif Amrullah dalam tanggapannya menyampaikan bahwa LAZIS NU merupakan Fasilitator atau mediator.
“Sesuai ungkapan KH Nurkholis Misbah, menjalankan amanah ini tidak hanya konteks dunia namun juga ukhrawi, mindset, niat dan landasan spiritual bahwa ini adalah jalan untuk kita mengabdikan diri sebagai hamba Allah. menurut beliau ini akan sangat mulia, karena kita berposisi sebagai mediator dan fasilitator yang mempertemukan para aghniya’, sebagai muzakky dengan para fuqoro’, masakin selaku mustahiq yang memang membutuhkan bantuan. Jadi kalau kemudian disebut sebagai makelar merupakan kata yang tepat, tetapi makelar kebaikan dan kemanfaatan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT,” Ujar ketua PW LAZIS NU Jatim tersebut.
Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH Nurkholis Misbah.
Pewarta : Romy Riaza
Editor : Emzed Ef