PCNU Sidoarjo Gelar Istighotsah dan Doa Bersama Harlah Ke-102 NU

Avatar photo

SIDOARJO,nusidoarjo.or.id  – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, menggelar acara Istighotsah dan Doa Bersama dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU di Ballrom kantor PCNU setempat bersama seluruh Badan Otonom (Banom) dan lembaga dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Sidoarjo pada Kamis (16/01/2024).

KH Zainal Abidin selaku ketua PCNU Sidoarjo dalam sambutannya mengatakan dalam rangka Harlah ke-102 NU, PCNU Sidoarjo telah merangkai banyak agenda kegiatan. PCNU Sidoarjo juga telah mengintruksikan kepada seluruh elemen NU untuk memasang bendera, khatmil Qur’an baik di mushola atau masjid.

“Malam ini istimewa karena pemain ISHARI banyak yang muda-muda. ISHARI adalah bagian dari NU, maka kita tdiak takun lagi di masa depan karena saat ini ISHARI NU diisi oleh anak-anak muda,” tandasnya.

Kiai asal Kecamatan Buduran itu sering kali mengingatkan para pengurus NU saat ini adalah tidak dalam rangka memperbaiki NU, namun memperbaiki diri melalui NU. Jika niat memperbaiki diri menurut Kiai Zainal, Allah SWT akan memberi pertolongan dalam perjungan sehingga bisa istiqamah.

“Hanya NU yang usianya lebih dari satu abad dan pengikutnya semakin hari semakin banyak.

Disini kita tidak hanya kumpul saja tapi juga berdoa untuk bangsa menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur atau negeri yang baik dan itu mencakup seluruh kebaikan alamnya,” terangnya.

“Kita harus bersyukur karena bisa ditakdirkan oleh Allah SWT sebagai insan yang selalu taat kepada kiai. Karena selama ini yang mengawal keberlangsungan NU adalah para kiai,” imbuhnya.

Menurut Kiai Zainal masih adanya kiai di lingkungan masyarakat seperti saat ini merupakan hal yang perlu disyukuri. Menurutnya para kiai pula lah yang menjadi pendiri NU dengan perjungan, riyadhoh, mujahadah dan tirakat yang panjang. Oleh karena itu NU menjadi organisasi besar yang sampai saat ini masih bisa dirasakan manfaatnya.

Baca Juga  SMK Ma'arif NU Prambon Borong Juara Gerak Jalan

“Para kiai pendiri NU selain memberi warisan amalan-amalan setiap hari juga memberi pesan ruhani. Oleh karena itu di NU tidak hanya punya kewajiban memberi maslahat kepada masyarakat namun juga menjadi wadah membangun rohani masyrakat,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *