PCNU Sidoarjo pada Sabtu, 13 Oktober 2018 melantik Badan Penyelenggara Pendidikan Nahdaltul Ulama (BPPNU) Sidoarjo periode 2018-2022. Badan tersebut menaungi 6 sekolah di Sidoarjo, yakni SMK Plus NU, MTs-MA Walisongo, SMK Diponegoro, dan SMP-SMA Islam Sidoarjo.
Ketua PCNU Sidoarjo K.H. Maskhun dalam sambutannya menegaskan, hubungan struktural NU dengan sekolah-sekolah harus jelas dan tegas karena semua dinaungi oleh rumah besar NU, yakni Perkumpulan Nahdlatul Ulama.
Hal itu disampaikan karena masih ada beberapa lembaga pendidikan di bawah naungan NU belum memberi kontribusi kepada NU. “Kalau dulunya yang mendirikan MWCNU yang kembalikan pengelolaan ke MWCNU. Kalau ranting ya ranting. NU adalah owner,” tegasnya di depan pengurus dan guru-guru sekolah tersebut.
Menanggapi hal itu, ketua BPPNU terpilih K.H. Mohammad Syafi’ mengatakan, ia bersama jajarannya akan sami’na wa a takna kapada para ulama. Karena baginya, ditunjuk sebagai pengurus adalah amanah. “Kami bukan regulator,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, K.H. Wahid Harun juga berpesan kepada guru-guru yang hadir, NU saat ini memasuki zaman milenial. Guru-guru dituntut bukan hanya mengajar, melainkan harus bisa mendidik, mendoakan, dan menjadi contoh bagi anak-anak.