TARIK–Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo resmi melantik pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Tarik masa khidmat 2022-2027. Acara tersebut dipusatkan di gedung MWCNU Tarik lantai 2, Ahad, (13/11/2022).
KH Zaenal Abidin selaku ketua Tanfidziah PCNU Sidoarjo pada sambutannya menyampaikan, para pengurus tidak boleh bersikap sombong dengan punya niat memperbaiki NU.
“Walaupun pengalamannya banyak, pendidikannya tinggi dan punya pondok besar ingin memperbaiki NU tidak akan bisa. Yang paling penting dan harus ditanamkan dalam diri setiap pengurus adalah mari memperbaiki diri melalui NU,” ujarnya.
Menurut Kiai asal Buduran tersebut, setiap pengurus NU harus sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam diri masing-masing. Dengan aktif di NU akan lebih cepat dalam hal memperbaiki diri. Ia juga menyebut bahwa pengurus MWCNU Tarik yang dilantik tersebut, pastilah orang-orang yang mempunyai darah pejuang. Jika tidak demikian mustahil menjadi pengurus NU.
“Ruang pengurus itu terbatas, hanya orang-orang yang punya darah pejuang yang bisa melaksanakan. Entah darah pejuang itu dari orang tau atau kakeknya,” ucapnya.
Kiai alumni Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny Buduran itu juga menegaskan, ketidak berkahan hidup disebabkan ketidak ikhlasan saat berkhidmah di NU, hanya menjadikan jabatan sebagai loncatan kepentingan pribadi.
“Oleh karena itu, para pengurus NU yang baru saja dilantik jangan bergembira ria. Karena setelah dilantik otomatis ada amanah. Nanti dalam perjalanan ada seleksi alam yang terlihat. Mana saja orang yang benar mengurusi NU dan mana orang yang menjadi urusan NU,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kiai Zaenal mewanti-wanti jika pengurus NU takut diminta iuran untuk kegiatan-kegiatan NU, maka lebih baik secepatnya membuat surat pengunduran diri. Menurutnya, NU adalah wadah perjuangan, bukan NU Nunut Urip (mencari hidup).
“Tapi jika berkhidmah dengan serius di NU pasti keberkahan akan selalu menyertai di setiap langkah kalian semua,” terangnya.
Kiai Zaenal berpesan, ke depan MWCNU Tarik harus terus melakukan penguatan Aswaja. Karena saat ini semakin banyak orang menyalahkan amaliah-amaliah NU secara terang-terangan.
“Jangan hanya bangga menjadi pengurus NU, tapi mari curahkan fikiran, tenaga, uang untuk membesarkan NU,” tutupnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, Camat Tarik, Iswandi Pribadi, Polsek dan Koramil Kecamatan Tarik.
Pewarta: Boy Ardiansyah
Editor: Emzed Ef