Pelajaran dari Binatang

banner 970x250
Foto penulis saat di Mataram.


Oleh Nawawi A Manan

Perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan mulai turun pada akhir Oktober hingga pertengahan November, mundur 10-30 hari dari waktu normal. Keterlambatan terjadi karena pengaruh fenomena El-Nino, kenaikan suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik.

Pada era 1970-an, melalui pelajaran Ilmu Alam yang diajarkan kepada siswa Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU), para ahli menginformasikan bahwa musim penghujan di Indonesia terjadi pada September-Mei, dan sebaliknya. Artinya, sekarang telah terjadi pergeseran cukup jauh.

Apapun penyebabnya, dari waktu ke waktu musim terus bergeser. Pada sekitar 9 abad lalu, Jangka Jayabaya telah mengikhbarkan bahwa akeh udan salah mangsa. Perubahan cuaca dan pergantian musim susah diprediksi karena tabiat alam berubah-ubah seperti tabiat manusia abad ke-21, hipokrit dan oportunis.

Perubahan tabiat juga terjadi pada binatang. Pada masa lalu, sekor kupu-kupu hinggap di bagian depan rumah adalah isyarat akan kehadiran tamu. Jika dalam rumah tersebut terdapat anak gadis, ia segera berdandan karena berharap tamunya adalah kekasih hati yang dia rindukan. Entah sejak kapan, hukum alam itu sudah tidak berlaku.

Baca Juga  Pemberdayaan UMKM Toko Kelontong dengan Penambahan Layanan Bisnis PPOB di Desa Sawocangkring Kecamatan Wonoayu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *