Pemanfaatan ELSA Interaktif: Sinergi Pesantren dan Perguruan Tinggi dalam Modernisasi Pembelajaran Bahasa Inggris di Pondok Pesantren Baitul Qur’an

Avatar photo
ELSA

KREMBUNG, NU Delta | Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sidoarjo melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di Pondok Pesantren Baitul Qur’an, Krembung, pada Kamis (11/09/2025). Didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemendiktisaintek, kegiatan ini mengusung tema “Pemanfaatan Aplikasi ELSA Interaktif untuk Pembelajaran Speaking secara Aktif”.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperkenalkan inovasi pembelajaran berbasis kecerdasan buatan (AI) melalui aplikasi ELSA. Aplikasi ini memungkinkan para santri meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris secara praktis dan interaktif melalui evaluasi otomatis terhadap pengucapan, intonasi, dan kelancaran berbicara.

Inovasi Pembelajaran yang Adaptif dan Menyenangkan

Inovasi ini menjadi langkah penting dalam mengintegrasikan teknologi digital ke lingkungan pesantren, yang umumnya lebih banyak menggunakan metode tradisional. Para santri terlihat antusias mengikuti workshop pendampingan, mencoba berbagai fitur aplikasi, dan mengakui bahwa metode ini jauh lebih menarik dibandingkan pembelajaran konvensional. Mereka berlatih secara individu dan kelompok, memanfaatkan fitur feedback real-time dan latihan tematik yang membuat pembelajaran menjadi adaptif, menyenangkan. Sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

Kehadiran aplikasi ELSA Interaktif juga menunjukkan bagaimana teknologi berbasis AI dapat diadaptasi secara fleksibel dengan kebutuhan lingkungan belajar di pesantren. Santri tidak hanya berlatih pengucapan, tetapi juga mencoba materi percakapan tematik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, membuat pembelajaran lebih kontekstual dan aplikatif.

Sinergi untuk Mencetak Generasi Unggul

Selain meningkatkan kemampuan santri, kegiatan ini juga membuka wawasan baru bagi para pengajar. Mereka mendapatkan inspirasi untuk memadukan metode tradisional dengan pendekatan berbasis teknologi. Sehingga tercipta model pembelajaran hibrida yang lebih efektif. Hal ini menjadikan pengabdian ini sebagai sarana transfer pengetahuan bagi guru, memastikan keberlanjutan penggunaan aplikasi ELSA meskipun kegiatan telah selesai.

Baca Juga  Dorong Siswa Lanjut Kuliah, SMK Nurul Huda Tulangan Studi Kampus di UNUSIDA

Keterlibatan santri dan pengajar secara bersama-sama menjadikan kegiatan ini sangat bermakna. Santri memperoleh pengalaman baru, sementara pengajar mendapatkan referensi strategi inovatif yang dapat mereka terapkan dalam mengajar sehari-hari.

Kegiatan ini membuktikan bahwa pesantren mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi pendidikan tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi. Sehingga melahirkan model pembelajaran yang religius sekaligus modern, relevan dengan kebutuhan era global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *