Pendidikan dan Peradaban Jepang Mendunia, Indonesia Kapan?

Avatar photo

Penulis : Muslimin (Guru SMP Pancasila Krian)

Kita pasti sepakat untuk menyetujui, pendidikan adalah tolak ukur peradaban suatu bangsa. Suatu bangsa yang besar, pasti mempunyai rencana program pendidikan yang terukur dan sistematis yang sudah disiapkan sebagai misi yang berkelanjutan, yang mana seluruh sektor dan elemen berkolaborasi untuk mewujudkan peradaban yang mampu membawa kemaslahatan bagi rakyatnya.

Kita tentu masih ingat sebuah peristiwa Bom nuklir yang meluluhlantakkan Jepang di kota Nagasaki dan Hiroshima. Peristiwa penghancuran dua kota sekaligus ini menjadi tanda kekalahan Jepang pada perang dunia kedua. Alih-alih mengkhawatirkan kondisi pasukan militer, Kaisar Jepang, Kaisar Hirohito, dengan cepat dan tegas memerintahkan para jenderal untuk menghitung seberapa banyak guru atau pendidik yang meninggal dunia.

Pertanyaan mengenai jumlah guru yang tersisa ini lantas menimbulkan tanda tanya dan membuat bingung para Jenderal. Mengapa Kaisar Hirohito seolah abai terhadap korban dari militer yang berjatuhan? Padahal jika ditilik dari strategi perang, dengan sedikitnya jumlah pasukan militer akibat peristiwa Nagasaki dan Hiroshima, menandakan lemahnya pertahanan suatu negara.

Berbeda dengan pemikiran para jenderal Jepang, Kaisar Hirohito menyadari bahwa Jepang tidak akan mampu mempertahankan kedaulatan negara dengan hanya mengandalkan kekuatan militer. Senjata, strategi, serta jumlah tentara militer dianggapnya masih belum mampu mempercepat pemulihan pasca bom Nagasaki dan Hiroshima.
Dalam pandangannya, Kaisar Hirohito beranggapan pentingnya peran pendidik dalam membentuk sebuah peradaban bangsa.

Dengan pendidikan, warganya mampu akan mempelajari pengetahuan tentang ilmu fisika dan kimia seperti pengembangan teknologi militer, reaksi dan dampak bom yang memporakporandakan Nagasaki dan Hiroshima. Selain itu, Jepang juga lebih terbuka menerima ilmu pengetahuan dari luar serta melibatkan partisipasi warganya dalam pembangunan negara Jepang.

Baca Juga  Kurikulum Cinta dalam Pendidikan Agama: Upaya Peningkatan Kualitas Hubungan Antar Sesama Umat Beragama

Reformasi besar-besaran di bidang pendidikan yang dilakukan oleh Pemerintah Jepang dapat dilihat dari peningkatan fasilitas sekolah, melibatkan masyarakat dalam pengembangan dan inovasi pendidikan, sampai dengan mengubah pendidikan moral yang dulunya mengajarkan kepatuhan pada kaisar menjadi mengajarkan sikap hidup bermasyarakat yang mencerminkan kesetaraan dengan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam kehidupan sehari-hari.

Berkat transformasi pendidikan pasca tragedi Hiroshima dan Nagasaki, Jepang sukses menjadi negara yang maju. Walaupun minim sumber daya alam, Jepang mampu melahirkan ilmuwan-ilmuwan yang berhasil mengembangkan berbagai macam teknologi dan sains yang juga berimbas pada kemajuan teknologi dunia, seperti pengembangan robot, internet, komunikasi, komputer, otomotif, dan lain sebagainya.

Jepang telah menjadi sebuah negara berperadaban tinggi yang telah mendunia lewat sumber daya manusianya yang unggul, sehingga mampu memberikan manfaat bagi dunia lewat kecanggihan teknologinya.

Krian, 8 Mei 2025

Writer: MusliminEditor: Boy Ardiansyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *