(Catatan Pergerakan Aswaja Center PCNU Sidoarjo dalam Menguatkan Tradisi Aswaja al-Nahdliyah di Urangagung Sidoarjo)
Oleh: Muh. Fiqih Shofiyul Am (Tim Aswaja Center PCNU Sidoarjo)
Kamis 27 Juli 2023 ketua Aswaja NU Center Sidoarjo Kiai Luqman Hakim mendapatkan intruksi dari Ketua Tanfidziyah PCNU Sidoarjo KH. Zainal Abidin untuk mendatangi acara sosialisasi pendirian Yayasan Pesantren Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA) di Kelurahan Urangagung Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo pada hari Jum’at 28 Juli 2023, yang bertujuan untuk mendampingi masyarakat sekitar untuk menguatkan faham Aswaja dalam dialog dengan para aktivis MTA terutama tentang doktrin ajaran mereka, karena masyarakat membutuhkan pendampingan praktisi agama terutama dari kalangan NU sebagaimana mayoritas faham tradisi yang dianut masyarakat sekitar.
Pergerakan aktivis MTA di Sidoarjo sebenarnya bukan kali pertama terjadi, sudah pernah terjadi penolakan pada tahun 2013 di Kelurahan Siwalanpanji yang memberika rekam jejak negatif dalam jejak digital dunia maya yang sangat mudah untuk di-tracking oleh warganet bahkan sampai terjadi pembubaran dan pengusiran oleh warga setempat yang sempat ramai menjadi pemberitaan dimedia cetak maupun audio visual.
Sosialisasi tersebut tidak berjalan sesuai dengan harapan pihak Yayasan MTA karena dari pihak Kelurahan berhalangan untuk hadir dikarenakan Bapak Lurah setempat harus menyelesaikan laporan pajak Kelurahan yang diminta oleh Bupati Sidoarjo. Kami dari pihak Aswaja center juga tidak jadi untuk menghadiri acara tersebut karena kami mendapatkan informasi atas ketidak hadiran Bapak Lurah setempat, akhirnya kami mengadakan perkumpulan sendiri dengan sebagian tokoh masyarakat untuk membahas strategi lebih lanjut dalam menghadapi maneuver MTA selanjutnya dan memberikan sekilas pemahaman Aswaja yang bertentangan dengan faham MTA.
Ditengah kami berdialog dengan sebagian tokoh masyarakat, Bapak Lurah mendatangi kami untuk memberikan respon selamat datang kepada kami Bersama Kyai Luqman karena beliau sangat dekat dengan ketua Aswaja Center kami. Anehnya, Bapak Lurah mengungkapkan bahwa tidak ada surat resmi tertulis yang dihaturkan kepada Bapak Lurah untuk menghadiri acara tersebut, hanya berbentuk undangan chat via whatsapp, sehingga beliau menyayangkan sikap pihak Yayasan MTA yang kurang begitu protokoler untuk mengundang pihak Kelurahan.
Pertanyaan besar kami mengapa mereka bisa dengan begitu mudahnya memasuki area Urangagung yang notabenenya banyak masyarakat nahdliyin yang kuat untuk melestarikan tradisi dari para pendahulu setelah mereka membeli sebidang tanah yang akan didirikan pesantren oleh yayasan mereka. Ternyata jawaban dari sebagian tokoh masyarakat ada peran penting ketua RW area tanah yang dibeli oleh yayasan MTA untuk memudahkan terbukanya akses masuk bagi mereka untuk diterima oleh masyarakat. Anehnya lagi, pihak MTA meminta izin untuk mendatangkan 500 orang untuk berpartisipasi dalam acara peletakan batu pertama pada tanggal 5 Agustus 2023 yang menurut sebagian tokoh masyarakat hal ini sangat tidak masuk akal karena hanya untuk acara peletakan batu pertama harus mendatangkan 500 personil yang terkesan berlebihan.
Sesama muslim hendaknya bisa tabayyun.saudara kita NU di solo saja bisa menerima perbedaan, tetapi disidoarjo kok tdk bisa?saudara2 Nadlyin Sidoarjo bisa silaturahmi ke Solo. Alm.KH.Hasyim Muzadi pernah menyampaikan kalo ada perbedaan, tdk usah dibentur2kan, tetapi carilah persamaannya.
Saya warga Sidoarjo sangat menyayangkan sikap warga setempat yang terkesan tidak toleran.
Permasalahan bid’ah adalah masalah khilafiyah yang tetap dibincangkan hingga saat ini, dan mereka yang menganggap bid’ah berpendapat begitu sebagai bentuk kehati-hatian dan mempertahankan kemurnian ajaran Islam.
Seharusnya NU bisa toleran terhadap sesama umat Islam, sebagaimana yang digembor-gemborkan PBNU kepada saudara kita di Muhammadiyah, yang juga sama-sama tidak melaksanakan “amalan nahdliyin”.
Yang ngaji di MTA itu juga islam, sesama muslim bersaudara.Seharusnya saling rukun.Saya bukan orang mta, tapi yg sy tau mta baik, orang2nya baik, bahkan sering membantu dan kerjasama dalam kebaikan baik dg pemerintah, masyarakat dan ormas…mungkin hanya masalah isu dan komunikasi saja…itu sudah biasa