Suasana idul fitri 1446 H masih terasa banget hingga hari ke-13 di dalam bulan Syawal tersebut.
Termasuk dalam hal ini para Pengurus Cabang LTM NU Sidoarjo sowan riyayan teng ndalem Dr. KH. M. Sholeh Qasim, Ahad Pagi, 13/04/25.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Sholeh berpesan dengan bahasa khasnya yang sarat dengan makna,
“Pada saat gerak memakmurkan masjid, biar masjid memiliki keramahan bagi setiap kalangan. Baik yang pakai gamis maupun yang tidak, kalau bahasa sederhananya yuuukensiiiii he. he. he, baik yang bercelana pendek maupun panjang. Sebagai catatan kita, karena itu adalah salah satu 7 aksi dari cerminan visi LTM yaitu, ‘Taubatan qoblal maut’. Bisa jadi sebelumnya seperti itu, dengan keramahan, kesantunan, keademan masjid dan masyarakatnya, orang tersebut menjadi tobat dan pakaiannya lebih pantas lagi sesuai syariat. Terkait menyikapi hal ini makanya masjid selalu menyediakan mukenah, termasuk sarung dan lain sebagainya”.
Lebih lanjut kata beliau, “Dalam berorganisasi itu penting untuk kita ketahui bersama: pertama, untuk diri sendiri harus sehat, seger nyekel duwit. Kedua, keluarga harus sudah tercukupi sandang, pangan, papan, mapan. Baru ketiga, ngopeni organisasi.”
Terkait dalam hal ini, Ust. H. Samsudin, M.Pd.I selaku ketua Pengurus Cabang LTM NU Sidoarjo menimpali “Enggeh Kiai ini sangat penting untuk diterapkan oleh konco-konco Pengurus Cabang LTM NU Sidoarjo biar berakhir dengan khusnul khatimah, selamat dunia dan akhirat.”