PRAMBON – Penyuluh Agama Islam Prambon melakukan monitoring dan evaluasi program ID Masjid dan Mushola, bertempat di Masjid Waqofiyah, Desa Temu, Kecamatan Prambon, Jum’at (30/09/2022). Dalam Forum tersebut H. Juwari, Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) menyampaikan, “Pastikan ada tempat bermain untuk anak-anak kecil, pastikan masjid ramah disabilitas dan ramah anak, agar benar-benar menjadi Rahmatan Lil Alaamin.”
H. Juwari menyampaikan, masjid sebaiknya bukan hanya Rahmatan Lil Muslimin, tapi juga Rahmatan Lil Alamin, karena inilah yang sesuai dengan Al Quran. Masjid-masjid diharapkan lebih ramah lingkungan, ramah jamaah, ramah anak. Anak-anak bisa bermain di dalam masjid karena merekalah generasi penerus masjid. Jamaah yang tidak bisa berdiri disediakan kursi kusus, dimudahkan akses untuk beribadah, bahkan kalau perlu ada jalan khusus disabilitas.
“Kalau kita ingat, masa kecil kita dulu banyak anak-anak tidur di masjid sampai subuh, banyak juga kegiatan untuk anak-anak seperti dibaan dan lain-lain, hal-hal seperti ini yang tak boleh luntur,” ujarnya.
“Masjid Waqofiyah ini termasuk masjid yang aktif dan ramah umat di Prambon, majelis taklimnya aktif, baksosnya aktif, ada khitanan masal dan santunan yatim setiap tahunnya, dan yang menarik ada raker tahunannya,” ujar Mohammad Basuki atau biasa dipanggil Cak Bas, penyuluh agama Islam Prambon.
Muhammad Abdussalam selaku takmir Masjid Al Waqofiyah mengatakan,”kami mengikuti perkembangan zaman, termasuk ID Masjid yang digagas oleh kemenag ini, dan semoga para wakif masjid ini mendapat berkahnya.”
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, Masjid yang dimonitor adalah Masjid Al Waqofiyah dan Mushola Miftahul Jannah. Jika lolos monitoring dan evaluasi, keduanya akan mendapat nomor identitas masjid dan mushola pada bulan Oktober tahun ini.
Pewarta: Noven Lukito HS.
Editor: Emzed Ef