Dodi Dliya’uddin : Wakil Sekretaris PCNU Sidoarjo
وَكَانَ الْإِنسَانُ عَجُولًا
Dalam Al-Qur’an Surah Al-Isra : 11, firman Allah SWT menjelaskan bahwa kecenderungan manusia (senang dengan hal-hal yang) tergesa-gesa. Ternyata hal demikian terjadi pada saya pribadi. Ketika hendak masuk kereta api Rapi Doho menuju Kota Kediri, kebetulan tertera pada tiket online diaplikasi milik PT KAI bernama KAI Access, tertulis berkedudukan di ekonomi 4 dengan nomer 20 A.
Saya naik dari stasiun Krian, dengan waktu berhenti kurang lebih 10 menit. Pada menit pertama dipersilahkan dahulu penumpang yang hendak turun, tapi karena punya potensi tergesa-gesa, pada menit itu pula saya ingin segera masuk dan menempati tempat duduk yang telah disediakan. Akhirnya berjubel ditengah pintu masuk, padahal kalau sabar saja sebentar sekitar 50 detik, penumpang yang hendak keluar sudah habis dan penumpang baru yang akan masuk lebih mudah dan tanpa hambatan.
Setelah berada di tempat duduk ternyata masih ada sisa waktu lumayan longgar sekitar 8,5 menit tanpa melakukan yang berarti.
Firman Allah berkaitan dengan ketergesa-gesaan tidak hanya itu, dalam surat Al-Anbiya ayat ke 37 berbunyi:
خُلِقَ الْاِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍۗ سَاُورِيْكُمْ اٰيٰتِيْ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْنِ
“Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak Aku akan memperlihatkan kepadamu (azab yang menjadi) tanda-tanda (kekuasaan)-Ku. Maka, janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya,” (QS Al-Anbiya: 37)