Penulis : Muslimin (SMP Pancasila Krian)
KRIAN.nusidoarjo or.id – Sebagai makhluk yang paling sempurna, Allah memberikan kita sebuah kebebasan sebebas-bebasnya untuk kita, dalam hal memilih apapun yang kita cintai atau yang kita benci. Dan kali ini bisa kita rasakan Pesta Demokrasi Umat Muslim untuk menentukan apa saja yang dipilihnya sesuai dengan selera. Makna Pesta Demokrasi kali ini bukan tentang Pemilu, tetapi kebebasan memilih, membelanjakan, memenuhi hasrat kepuasan dalam menyambut Idul Fitri yang kurang seminggu lagi ada di depan mata.
Sebenarnya pada awal Ramadhan dimulai kita akan sahur, takjil dan berbuka dengan menu apa, bahkan sampai menjelang akhir Ramadhan kita sudah disibukkan memikirkan seperti apa model pakaian kita untuk menyambut Idul Fitri.Kebebasan kita untuk meninggalkan sholat tarawih, menggantinya dengan aktivitas berbelanja pakaian menyambut idul fitri, nyatanya Allah tak melarang atau memberikan hukuman. Dan Pesta Demokrasi itu semakin nampak di pasar, swalayan, mall, dan tempat perbelanjaan lainnya dengan hadirnya flyer promo atau diskon besar besaran.
Di stand belanja kita bebas memilih kebutuhan barang, kudapan idul fitri, perangkat elektronik, dan lain sebagainya. Dan sementara itu, di sudut stand pakaian kita bebas memilih dan memilah seperti apa modelnya, entah itu mengikuti trend atau tidak, kita pasti punya alasan mengapa kita memilih model pakaian tersebut. Pilihan atas model pakaian nyatanya bukan berdasarkan kelas ekonomi, tetapi lebih pada menyesuaikan gaya hidup berdasarkan gengsi atau gaya hidup tanpa melihat kemampuan ekonominya.
Dan menjelang akhir Ramadhan, serangan fajar itu bernama THR (Tunjangan Akhir Ramadhan) sebagai apresiasi kinerja saat Hari Raya. Dari sini kita bisa memilih antara membebaskan atau membatasi diri kita dalam kegiatan shopping. Ada yang sudah membelanjakan THR-nya dengan perhiasan, smartphone, kendaraan (walaupun second), dan lain sebagainya.Sang pemilik THR di tuntut untuk merealisasikan program kebijakannya dalam memanfaatkan THR. Menjadipribadi yang borosatauhemat, pelitataudermawan, glamor atausederhana.
Akhir kata semoga kita termasuk golongan dari umat yang menomorsatukan Kanjeng Nabi Muhammad saw, sebagai pribadi paripurna dalam menggapai kesempurnaan di akhir Ramadhan. Dan mengawali bulan Syawal, semoga kita bukan termasuk orang-orang yang merugi. Amiin…