KRIAN – Pondok Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi, Krian, menggelar Malam Inaugurasi Santri Baru 2022 di lingkungan pesantren, Sabtu (27/08/2022) malam. KH Nurcholis Misbah selaku pengasuh pesantren melalui kegiatan ini menegaskan santri di pesantren tidak dianggap sebagai kelompok, melainkan masing-masing individu santri.
“Maka walaupun capek akan disebut satu per satu nama setiap santri beserta asal daerah. Pesantren berharap agar setiap nama santri teriring doa dan harapan. Kalian santri Al Amanah sedang berjuang untuk mewujudkan harapan itu,” ungkapnya.
Kiai Misbah menyebutkan akan pentingnya karakter, karena setiap orang yang berhasil bisa dipastikan memiliki karakter. Untuk melihat karakter seseorang bisa dilihat ketika menghadapi persoalan-persoalan besar. Maka untuk melatih karakter yang kokoh, seseorang harus berlatih menyelesaikan urusan-urusan kecil.
“Kamu akan memiliki karakter besar dan kokoh sehinggga bisa menyelesaikan persoalan besar dengan berlatih menyelesaikan masalah kecil,” tuturnya.
Menata lemari itu urusan kecil. Namun banyak santri yang sudah nyantri puluhan tahun tapi untuk menata baju dengan rapi di lemari tidak bisa. Santri seperti ini mustahil bisa sukses ketika menjadi pemimpin negara yang memiliki masalah yang sangat kompleks.
“Maka pengasuh pesantren tidak bosan-bosan setiap hari memastikan lemari santri tertata rapi, tidak ada baju yang tercecer. Dan setiap hari mendapati lemari santri yang berantakan,” ujarnya.
Kiai Misbah menjadi prihatin, bukan semata karena santri tidak bisa menata baju secara rapi di lemari. Menurut beliau, itu menunjukkan karakter santri tidak mempunyai kepedulian terhadap hal-hal yang kecil.
“Lemari itu cermin ketika melihat. Jadi kalau melihat santri tidak perlu melihat wajah dan pakaian yang gagah ketika di sekolah. Namun saya melihat lemarinya. Saya suka melakukan hal-hal kecil. Mulai dari lemari santri, kamar mandi, atau membakar sampah,” tuturnya.
Kiai Misbah juga menyebut, jika ingin terkenal dan sukses harus kuat membangun pondasi dari hal kecil. Jika pondasi ini tidak kuat maka akan runtuh. Sekali lagi, pondasi itu didapat dari hal-hal kecil.
Pewarta: Boy Ardiansyah
Editor: Emzed Ef