Oleh : Intan Aina’ur Rodhiyah (Mahasiswi Stie Riyadhul Jannah Pacet Mojokerto asal Tulangan)
Coba anda renungkan baik-baik tentang pewarna merah alami yang bertuliskan “carmine color” pada komposisi susu, yogurt, permen, jello, es krim, dan barang lainnya yang berwarna merah hingga merah muda. Memang tanpa disadari, kita sebagai orang biasa telah menganggapnya sebagai hal yang sepele dan tidaklah penting bahkan tidak peduli dari manakah asal “carmine” dan bagaimanakah proses pembuatannya.
Dilansir dari Wikipedia, Carmine juga disebut cochineal, ekstrak cochineal, crimson lake, atau carmine lake adalah pigmen warna merah cerah yang diperoleh dari kompleks aluminium yang berasal dari asam karminat. Nama kode khusus untuk pigmen termasuk natural red 4, C.I. 75470, atau E120. Carmine adalah pewarna makanan yang memang dibuat untuk mempercantik tampilan makanan dalam kemasan. Tak hanya dalam makanan saja, karakter warna merah atau merah muda yang dihasilkan dari carmin juga bisa digunakan sebagai pewarna kosmetik terutama lipstik.
Pewarna ini berasal dari serangga atau kutu daun yang berjenis cochineal atau cochinilla (Dactylopius Coccus) yang biasanya hidup di gurun atau menempel pada kaktus. Serangga ini berasal dari Amerika tropis dan subtropis, dan pewarna cochineal telah digunakan oleh suku asli Amerika sebelum kedatangan penjelajah Spanyol.