Oleh : Muh. Fiqih Shofiyul Am (Sekertaris LBM MWC NU Tanggulangin sekaligus Tim Aswaja Center PCNU Sidoarjo)
Bukan tanpa analisis ilmiah, puasa merupakan salah satu bentuk tindakan detoksifikasi untuk kesahatan tubuh dari toksin yang bisa merusak organ dalam tubuh manusia, menejeda tubuh untuk menerima asupan kalori dan karbohidrat dalam jangka waktu tertentu juga merupakan tindakan untuk menurunkan kadar kalori dan gula darah dalam tubuh seseorang, sebagaimana sabda Rasulullah yang mengatakan bahwa puasa merupakan kebiasaan orang yang sehat.
Akan tetapi terkadang seseorang merasakan tidak ada perubahan dari bentuk tubuhnya ketika dia melakukan ibadah puasa khususnya dibulan Ramadhan, baik dari berat badan ataupun lingkar perut yang tidak kunjung mengecil, padahal sudah menjeda makan beberapa hari pada permulaan membiasakan diri untuk berpuasa, terlepas tujuan utama puasa adalah ibadah, bukan hanya untuk program diet dan detoksifikasi.
Banyak yang merasakan hal tersebut, padahal jika memandang bahwa puasa adalah salah satu ritual ibadah yang mengandung unsur diet, dengan menahan diri agar tidak mengkonsumsi asupan makanan dan minuman sejak waktu subuh hingga waktu maghrib.
Ada beberapa hal yang mungkin harus dikoreksi dari tindakan orang yang merasakan diksi ironis di atas.