Rais Syuriyah PCNU Sidoarjo Hadiri Pengajian Kitab Mbah Hasyim

Rais Syuriyah PCNU Sidoarjo Hadiri Pengajian Kitab Mbah Hasyim

BUDURAN, nusidoarjo.or.id | Rais Syuriyah PCNU Sidoarjo Hadiri Pengajian Kitab Mbah Hasyim. Rais Syuriyah PCNU Sidoarjo, KHR Abdus Salam Mudjib menghadiri pengajian kitab Hadlrotus Syaikh KH Hasyim Asy’ari berjudul Jami’ah al-Maqoshid.

Pengajian tersebut merupakan serangkaian kegiatan Lailatul Ijtima’ PRNU Banjarkemantren di musholla al-Hidayah Buduran, Jumat malam (07/6/24).

Kiai Abdus Salam juga berkenan menjawab persoalan yang ditanyakan oleh warga Nahdliyin yang hadir. Kehadiran Kiai Abdus Salam turut melengkapi kegiatan Lailatul Ijtima’ pada malam hari itu.

 

Rais Syuriyah PCNU Sidoarjo Hadiri Pengajian Kitab Mbah Hasyim

Pada saat pengajian kitab, Kiai Salam duduk bersandar di sisi selatan paimaman musholla dan di hadapan beliau sudah kumpulan kitab yang disusun KH M. Hasyim Asy’ari berjudul Irsyadu al-Sariy fi Jami’i Mushonnifaat al-Syaikh Hasyim Asy’ariy.

Setelah mengajak jamaah bertawassul, beliau membacakan khutbah kitab Jami’ah al-Maqoshid dan menyisipkan beberapa penjelasan di sela-sela pembacaan kitab tersebut.

Lalu dilanjutkan dengan membacakan bagian awal kitab bersub-judul al-Maqshud al-Awwal fi Bayani Aqo-id al-Islami wa Ushuli al-Ahkami.

Kyai yang menjadi pengasuh PP al-Khoziny ini membaca dan mengulas kajian pada malam itu seperti pengajian kitab di pesantren.

Teks dibaca dan dimaknai menggunakan idiom dan frasa yang biasa dipakai dalam pengajian kitab pesantren.

Beliau menjelaskan ulasan tentang tauhid paling dasar tentang sifat-sifat wajib, mustahil, dan jaiz yang dikenal dengan istilah mu’taqod seket dengan dengan bahasa sederhana, mudah dicerna, tapi sangat berbobot, lengkap dengan contoh dan perbandingan untuk memudahkan mustami’.

Selama pengajian kitab tersebut, nyaris tidak terdengar kegaduhan dari jamaah, kecuali terkadang terdengar suara deru mesin kendaraan yang melintasi jalan sisi selatan musholla.

“Allah itu punya sifat Qodim yang berarti dahulu, Artinya, Allah itu Dzat yang tidak bermula dan tidak ada sesuatu yang ada lebih dahulu dari Allah. Itu logika sederhana. Ndak apa-apa sederhana yang penting selamat.” ujar pengasuh Ponpes Al Khoziny tersebut.

Baca Juga  Makam Aulia Sono Jadi Jujugan Ziarah Masyayikh Ploso

Kai Salam juga menjelaskan tentang beberapa ketentuan Qurban, bagaimana cara mendidik keluarga, dan bersikap pada ulama untuk menjawab pertanyaan jamaah.

Tidak ada nisbat yang paling baik dan benar di zaman akhir kecuali pada para ulama karena merekalah yang menjadi pewaris dari para nabi dan rasul.

Maka menyandarkan diri pada para ulama merupakan langkah dan pilihan yang tepat untuk mencari keselamatan diri di dunia dan akhirat. Di akhir, beliau menutup dengan membacakan doa.

Rais Syuriyah PCNU Sidoarjo Hadiri Pengajian Kitab Mbah Hasyim

Pembacaan tawashul dipimpin oleh ustadz Machfudzil Asror yang juga menjadi Ketua Tanfidziyah PRNU Banjarkemantren. Ustad Fudzil sudah hadir di musholla tersebut mulai ba’da maghrib, dan saat itu sedang berlangsung pengajian kitab Lubab al-Hadits karangan al-Imam Jalaluddin al-Suyuthi oleh jamaah musholla.

Rois Syuriyah PRNU Banjarkemantren, Kiai Muhajir memimpin shalat sunnah taubat, shalat tasbih, dan shalat hajat. Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin dan bergilir. pengurus dan warga nahdliyyin se-Banjarkemantren turut menghadiri kegiatan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *