Berita  

Rawat Tradisi, Banom NU Plumbungan Sukodono Keliling Safari Silaturrahmi Idul Fitri

SUKODONO – Gema takbir berkumandang memuji keagungan dan kebesaran Allah SWT, menandakan bergantinya bulan Ramadhan ke bulan Syawal. Sebagai tanda hari kemenangan yang dicapai oleh seluruh muslim yang sudah menempuh gemblengan puasa sebulan penuh. Maka saat Syawal tiba, disunnahkan bagi seorang muslim melaksanakan 5 hal, memperbanyak membaca takbir, mengungkapkan rasa syukur dengan tiga perbuatan yaitu membayar zakat fitrah, Shalat hari raya, memakai pakaian baru dan melakukan silaturahmi.

Sebagai tradisi hari raya yang sudah dirintis oleh para sesepuh dan tokoh di zaman dahulu, maka di negara Indoneisa ada acara halal bi halal.

Tak terkecuali Badan Otonom (Banom), Muslimat, Fatayat, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, dan IPNU IPPNU di Ranting Plumbungan, Sukodono, Sidoarjo melestarikan tradisi riyayan yang ada di masyarakat sekitar.

Mulai H+2 sampai H+7 setelah hari raya idul fitri 1444 H, Segenap anggota Banom berkeliling melaksanakan safari silaturrahmi atau sowan ke rumah para sesepuh (tokoh agama, tokoh masyarakat) yang ada di Desa Plumbungan.

Ketua GP Ansor Ranting Plumbungan Muksim Adi Candra  saat dikonfimasi menuturka organisasinya berusaha melestarikan tradisi riyayan dengan melakukan silaturrahmi ke sesepuh, karena di era sekarang tradisi tersebut sudah hampir punah, sudah tidak terlihat anak-anak kecil serta remaja berkeliling kampung untuk riyayan ke rumah-rumah warga.

Baca Juga  Demi Kesuksesan Resepsi 1 Abad NU, Gereja Kristen Indonesia Sidoarjo Siap Menjamu Nahdliyin di Harlah 1 Abad NU

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *