3. Jika pemahaman dari riwayat di atas kita balik, maka akan memberi kesan ancaman bagi mereka yang suka berbuat onar, menipu dan memutuskan tali pertemanan, bisa jadi rizkinya akan dipersempit. Dan yang mempersempit bukan orang lain, tapi dirinya sendiri.
4- Dalam hadits tersebut, nabi tidak menjanjikan iming-iming rizki yang “banyak” ! tapi rizki yang “lapang”.
Apa bedanya rizki lapang dengan rizki banyak?
Rizki lapang artinya melebar, meluas, dan mendalam, polanya seperti bentuk sumur atau mata air .
sedangkan rizki “banyak” sifatnya meninggi dan menumpuk-numpuk aset untuk memperkaya diri yang rawan roboh dan menimpa orang-orang disekitarnya. Pola semacam ini kesanya ambisius, egois dan eksploitasi. ( Baca surat Al Takaatsur).
Memang tidak menutup kemungkinan, ada orang yang asetnya banyak dan hidupnya luas. Tapi maksud utama dari hadis diatas lebih menitik beratkan pada program pemberdayaan bersama, kerukunan, gotong royong, dan saling membantu. Bukan saling bersaing dan saling menjatuhkan. Karena semangat utama Islam adalah menjaga keamanan publik dan meredam potensi konflik.
Bersambung. .
Penulis : Sholah Muhammad, Sekretaris Aswaja NU Center Sidoarjo
Editor : Boy Ardiansyah