Santriwati MA Manbaul Hikam Raih “Best Jingle” di Fesban Naraya Fest 2025 Sidoarjo

MA Manbaul Hikam
MA Manbaul Hikam raih Juara Best Jingle di Fesban Naraya Fest 2025 Sidoarjo. Santriwati ini padukan disiplin pondok & kreativitas seni.

SIDOARJO, NU Delta | Semangat berkarya santriwati Madrasah Aliyah (MA) Manbaul Hikam kembali membuahkan hasil gemilang. Grup Al-Banjari Syauqun Nada Putri dari madrasah ini berhasil meraih Juara Best Jingle di ajang Festival Al-Banjari (Fesban) Naraya Fest 2025. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sidoarjo, bertempat di Halaman Mall Pelayanan Publik (MPP), Lingkar Timur, Sidoarjo, pada Rabu malam (20/05/2025).

Festival ini mempertemukan puluhan grup banjari dari berbagai sekolah dan madrasah setingkat pelajar se-Jawa Timur. Salah satu kategori penilaian dalam Fesban kali ini adalah ‘Best Jingle’, di mana peserta ditantang untuk menciptakan jingle orisinal yang menggambarkan nilai-nilai keislaman dan pesan positif.

Harmoni Vokal, Adab, dan Musikalitas: Kunci Kemenangan Manbaul Hikam

Dalam Ferban kali ini, ada tiga penilaian yaitu Aspek vokal menilai kemampuan tim dalam melantunkan lagu atau shalawat dengan baik dan harmonis. Selanjutnya penilaian adab mengacu pada sikap, etika, dan perilaku peserta selama tampil maupun saat berada di arena lomba. Aspek penilaian ini sangat mencerminkan nilai-nilai santriwati dan ajaran Islam.

Selain itu, kriteria penilaian lain dalam aspek musik terbang. Untuk menilai keterampilan memainkan alat musik rebana atau terbang sebagai pengiring utama dalam banjari. Kombinasi dari ketiga aspek ini mencerminkan kualitas musikalitas, nilai spiritual, dan karakter peserta. Penilaian ini bertujuan untuk membentuk generasi santri yang berprestasi secara seni namun tetap menjunjung tinggi akhlak dan adab Islami.

Grup MA Manbaul Hikam berhasil memukau dewan juri dengan jingle dengan lirik festival sholawat hadroh al-banjari ‘Pelajar NU Sidoarjo’, yang dibawakan penuh semangat dan harmoni. Tidak hanya dari sisi musikalitas, lirik jingle yang kuat dan menggugah turut menjadi faktor utama dalam kemenangan ini.

Baca Juga  IPNU-IPPNU Sidoarjo Lestarikan Budaya Lokal Melalui Festival Musik Patrol

Disiplin Pondok dan Prestasi Panggung : Kisah Inspiratif Santriwati

Yang membanggakan, para personel grup ini adalah santriwati aktif yang juga menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Manbaul Hikam, Putat, Tanggulangin. Salah satu satriwati Masruroh yang juga selaku ketua tim banjari, mengungkapkan proses menuju Ferban kali ini. Dimana mereka harus pintar membagi waktu antara latihan intensif dan kewajiban mondok, seperti mengaji, belajar kitab, serta kegiatan pesantren lainnya.

“Kami latihan malam hari setelah ngaji, kadang juga di waktu luang antara sekolah dan kegiatan pondok. Walau capek, kami tetap semangat karena ingin membawa nama baik madrasah dan pondok,” ujarnya.

Masruroh mengatakan, melalui Fesban ini ia dan tim tidak hanya belajar melantunkan shalawat. Tetapi juga memahami nilai-nilai keislaman serta menghargai budaya lokal dan tetap meluruskan niat untuk mencari syafaatnya Rasulullah.

“Kami juga memiliki ruang untuk berekspresi secara positif, menjauhkan diri dari pengaruh negatif, dan meningkatkan rasa percaya diri,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *