Tidak hanya itu, di bidang kelembagaan, Unusida telah memperoleh banyak capaian, seperti memperoleh hibah program kompetisi MBKM, hibah praktisi mengajar, kampus mengajar, magang dan studi independen bersertifikat, serta hibah asistensi mengajar MBKM mandiri. Pada 2021 lalu Unusida berada di ranking kemahasiswaan pada posisi 171 dari 4600 perguruan tinggi negeri dan swasta secara nasional.
Peran BPP: Strategi Bermain Layang-layang dan Manajemen Kepengasuhan Ala Pesantren
Meski diakui bukan yang terbaik, Unusida terus menjadi yang terbaik. Cara yang dilakukan adalah membangun soliditas antara pimpinan dengan badan pelaksana penyelenggara (BPP). Fungsi pengawasan, dan pengendalian dilakukan dengan menggunakan Strategi Bermain Layang-layang. Artinya, melepaskan sambil mengamati lalu ditarik benangnya jika kondisi diperlukan.
BPP memantau, menilai dan mengevaluasi kinerja rektor dan jajarannya. Dari persoalan akademik, keyenagaan, keuangan hingga sarana dan kemahasiswaan. Perkembangan perolehan mahasiswa baru misalnya, setiap pekan diminta laporan. Jika lalai, diingatkan. BPP juga mencoba mencarikan solusi jika terjadi persoalan yang sulit dipecahkan. Artinya, BPP tidak tinggal diam. Dalam hal kerjasama, selain ikhtiar yang dilakukan bidang kerja sama, BPP mencoba membuka komunikasi dengan pihak eksternal yang bisa diajak kerjasama.