Setahun Dalailul Khoirot Wage : Meneguhkan Cinta, Merawat Berkah Shalawat

Avatar photo
Dalailul Khoirot

TAMAN, NU Delta | Dalam suasana penuh syukur dan haru, Majlis Sholawat Dalailul Khoirot Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Desa Wage memperingati Hari Lahir (Harlah) pertamanya pada Senin malam, 30 Juni 2025, bertepatan dengan 4 Muharram 1447 H. Acara yang digelar di kediaman H. Slamet Pujiono, Perum Bumi Taruna, Jl. Taruna Gg. IX B Kav. 142, Taman, Sidoarjo, ini berlangsung khidmat dan penuh harap akan keberkahan dari lantunan salawat.

Jamaah hadir dengan semangat untuk kembali mengikat diri dalam cinta kepada Rasulullah SAW melalui pembacaan kitab Dalailul Khoirot, doa bersama, dan tausiah kebersamaan. Harlah ini bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi menjadi momentum memperkuat komitmen spiritual jamaah agar semakin istikamah dalam merawat tradisi salawat yang telah tumbuh dalam komunitas ini.

Harapan Tokoh NU : Jadi Pelita Umat dan Media Penyucian Hati

Rais JATMAN Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Taman, Kyai Makmun BA, dalam sambutannya menyampaikan harapan besar agar majelis ini terus menjadi pelita bagi umat. “Kami berharap Majelis Dalailul Khoirot Wage ini menjadi pencerah bagi para pencari syafaat Rasulullah SAW. Keistiqamahan yang sudah terbentuk selama setahun ini jangan sampai pudar. Justru harus terus disemai dan dilestarikan,” tuturnya penuh semangat.

Senada dengan itu, Mudir JATMAN MWC NU Taman sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Ali Ar Rofi’i Ngelom, Kyai Achmad Ali Syaibi, juga menegaskan pentingnya menjaga keberlangsungan majelis. Ia berharap keberkahan yang dirasakan selama ini dapat menjadi kekuatan untuk melangkah lebih jauh. “Semoga majelis ini senantiasa tumbuh dalam semangat cinta Rasul. Menjadi media penyucian hati, serta wasilah diturunkannya rahmat dan syafaat,” ujar beliau.

Tuan Rumah Bersyukur, Majelis Jadi Oase Spiritual

Sebagai tuan rumah sekaligus penggerak majelis, H. Slamet Pujiono mengungkapkan rasa syukur atas satu tahun perjalanan majelis yang sarat makna. “Kami sangat bersyukur atas limpahan keberkahan yang terus dirasakan oleh majelis ini. Pembacaan Dalailul Khoirot setiap pekan menjadi oase spiritual di tengah kehidupan sehari-hari. Semoga harlah ini menjadi tonggak kebangkitan semangat baru,” ujarnya.

Baca Juga  Gelar Haul Gus Dur, PAC Ansor Buduran Dapat Apresiasi Ketua PC

Lebih dari sekadar rutinitas keagamaan, Majelis Sholawat Dalailul Khoirot Wage telah menjadi simpul ukhuwah dan penguat identitas keislaman warga. Kehadiran para tokoh NU, warga sekitar, dan jamaah lintas generasi malam itu menjadi bukti bahwa sholawat memiliki daya pikat luar biasa dalam menyatukan hati umat.

Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB itu ditutup dengan doa bersama agar majelis senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan mampu menjadi jalan keselamatan dunia-akhirat.

Semoga setiap langkah menuju majelis ini dicatat sebagai amal shalih. Menjadi cahaya dalam kehidupan, serta wasilah turunnya rahmat dan syafaat dari Rasulullah SAW. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *