TULANGAN, NU Delta | Belajar tidak selalu harus di dalam kelas. Hal itulah yang dibuktikan oleh 37 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo saat mengikuti Immersion Program ke Korea Selatan pada 2–11 Mei 2025. Program ini menjadi jendela pembelajaran global yang membuka cakrawala baru dalam pendidikan dan kebudayaan internasional.
Ditemani oleh tiga guru pendamping, para siswa mengunjungi berbagai lembaga pendidikan ternama di Korea seperti Korea Aviation High School (KAHS) di Taebek, Yeodo Middle School, dan Younghoon International Middle School. Mereka belajar langsung di kelas internasional, berdiskusi, dan berinteraksi dengan pelajar Korea.
Menurut Teguh Pambudi, guru Bahasa Inggris yang ikut mendampingi, kegiatan ini bertujuan mengenalkan sistem pendidikan Korea, meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris, serta membangun kesadaran lintas budaya.
Tiga Fokus Utama Program:
- Eksplorasi sistem pembelajaran Korea secara langsung.
- Peningkatan komunikasi aktif menggunakan bahasa Inggris.
- Pemahaman mendalam terhadap perbedaan budaya Indonesia-Korea.
Immersion Program bukan wisata biasa. Setiap kegiatan dirancang untuk memberikan dampak edukatif dan membentuk karakter. Siswa ditantang keluar dari zona nyaman, belajar hal baru, dan menyerap nilai-nilai disiplin serta kerja keras dari pelajar Korea.
Para siswa terlihat semangat dan cepat beradaptasi dengan suasana belajar di luar negeri. Mereka aktif terlibat dalam diskusi kelas, menikmati interaksi budaya, serta menunjukkan ketertarikan besar terhadap pelajaran dan gaya belajar baru.
Tak hanya akademik, para siswa juga diajak mengenal budaya Korea melalui kunjungan ke situs-situs bersejarah. Dari kuliner, bahasa, hingga adat istiadat, semuanya menjadi pengalaman berharga untuk memahami keberagaman dunia.
Teguh Pambudi menyampaikan rasa terima kasih kepada wali santri yang telah mendukung penuh program ini. Kolaborasi antara sekolah dan orang tua menjadi kunci sukses terselenggaranya kegiatan immersion dengan aman dan lancar.
Jejak Internasional Sekolah Pesantren Modern
SMP Progresif Bumi Shalawat, sekolah yang didirikan oleh KH Agoes Ali Masyhuri, bukan kali pertama mengadakan kegiatan semacam ini. Sebelumnya, mereka telah menjelajahi pendidikan di Malaysia, Thailand, Jepang, Tiongkok, Australia, dan Taiwan. Korea menjadi negara ketujuh dalam daftar program internasional mereka.
Program immersion ini menjadi langkah nyata membentuk pelajar yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga tangguh dalam karakter dan terbuka terhadap dunia global. Mereka adalah generasi yang siap memimpin di tengah dinamika perubahan zaman.
Kegiatan Immersion Program ke Korea Selatan oleh SMP Progresif Bumi Shalawat adalah contoh konkret transformasi pendidikan yang visioner. Melalui pengalaman internasional ini, siswa diajak untuk berpikir global, berinteraksi lintas budaya, dan memahami bahwa pendidikan adalah perjalanan panjang yang tidak mengenal batas negara.