Penulis : Moh. Faruq Abadi, M.Pd.I (Kepala SMP Terpadu Al Mubarokah Porong Sidoarjo)
Libur sekolah dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 2025 dimajukan, memberikan siswa waktu liburan lebih panjang, yakni selama 19 hari. Keputusan ini disambut dengan suka cita oleh para siswa, tetapi di sisi lain, banyak orang tua justru merasa kebingungan. Apa dampak dari kebijakan ini, dan bagaimana berbagai pihak meresponsnya?
Keputusan Dimajukannya Libur Sekolah
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan bahwa jadwal libur sekolah menjelang Lebaran tahun ini dimajukan. Jika biasanya libur sekolah dimulai sekitar sepekan sebelum Idul Fitri, kini siswa akan menikmati waktu istirahat lebih panjang.
Menurut pernyataan resmi dari Kemendikbudristek, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk kelancaran arus mudik dan kepentingan keluarga yang ingin berkumpul lebih lama. Selain itu, faktor efisiensi dalam penyelenggaraan pendidikan setelah Lebaran juga menjadi salah satu pertimbangan utama.
Siswa Bergembira dengan Liburan Panjang
Bagi siswa, kabar ini tentu menjadi angin segar. Liburan yang lebih lama memungkinkan mereka untuk lebih menikmati waktu bersama keluarga, beristirahat, serta menjalani berbagai kegiatan rekreasi. Banyak siswa yang menyatakan kegembiraannya atas kebijakan ini, terutama mereka yang memiliki rencana mudik ke kampung halaman orang tua.
