SIDOARJO – Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Sidoarjo kembali meraih kemenangan di Kejuaraan UNJ Cup XI International Open and Festival Karate Championship yang diadakan di GOR Ciracas, Jakarta Timur pada 16-17 September 2022 lalu.
Sang juara yang berhasil mengharumkan nama sekolah milik Nahdlatul Ulama (NU) itu adalah Ariel Ananta Febriansyah yang menyabet Juara 2 di kategori Kata Perorangan SMA Sabuk Hijau-Biru Putra di ajang bergengsi tersebut.
Saat ditemui di ruang kepala sekolah, Ariel sapaan akrabnya menceritakan bahwa dirinya memang mendalami olahraga beladiri tersebut sedari kecil.
“Saya memang suka karate mas dari kecil. Ikut karate juga dari SD, dan alhamdulillah di SMA Islam juga difasilitasi dan bisa terus latihan secara intens,” ujarnya ketika di wawancarai oleh nusidoarjo.or.id.
Ketika ditanya perihal persiapan khusus, dirinya mengaku tidak ada latihan atau persiapan khusus untuk mengikuti ajang tersebut. “Latihannya cuma di sekolah, mengikuti jadwal ekstrakurikuler, karena saya latihan sedari kecil, dan dikembangkan di ekstrakurikuler disini, jadinya bisa memenangkan lombanya,” cetusnya.
Siswa yang bercita-cita sebagai tentara ini juga mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa membanggakan orang tua dan pihak sekolah.
“Alhamdulillah orang tua bangga, bapak dan ibu guru bangga, itu membuat saya sangat senang dan berterimakasih sekali kepada pembina ekstra dan guru-guru di sekolah,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala sekolah SMA Islam, Iva Yuliyana, S.Pd., M.M. mengaku sangat bangga atas prestasi yang diperoleh anak didiknya tersebut. Ia menjelaskan bahwa setiap tahun siswa siswi SMA Islam Sidoarjo selalu menyumbangkan medali untuk sekolah.
“Sebenarnya bukan ariel saja yang memenangkan juara internasional. Ini bukan pertama kalinya juga. Beberapa kali siswa-siswi kami memenangkan juara karate,” jelasnya saat ditemui awak media.
Wanita yang aktif di berbagai organisasi tersebut menjelaskan bahwa memang ada keseriusan dari pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas dan mutu siswa.
“Sudah 2-3 tahun ini kita berupaya meningkatkan manajemen anak-anak ekstra, dengan mencari bakat dan membinanya sedemikian rupa, agar mereka berprestasi di bidangnya, baik prestasi akademis maupun non akademis,” lanjutnya.
“Munculnya sang juara-juara ini tidak lepas dari support, perhatian dan apresiasi pihak sekolah. Siswa yang berprestasi kami beri reward atau penghargaan, baik bidang akademik maupun non-akademik, termasuk pembinanya. Ini akan menjadi motivasi semua pihak untuk memenangkan perlombaan,” terangnya.
“Untuk penyerahan reward, biasanya kami lakukan saat pertemuan dengan dinas pendidikan atau pada saat upacara. Juga ada ucapan resmi dari sekolah untuk kita share ke grup wali siswa, agar bisa memotivasi siswa lainnya, dan orang tua lebih mendukung bidang yang ditekuni anaknya, sampai menghasilkan prestasi,” pungkasnya.
Pewarta : Muhammad Al Haykal.
Editor: Emzed Ef