SMK Plus NU Sidoarjo Gelar Ujian Kenaikan Tingkat Pencak Silat Pagar Nusa
SIDOARJO, nusidoarjo.or.id | Pencak silat merupakan budaya asli Indonesia yang patut dilestarikan, dengan upaya tersebut SMK Plus NU Sidoarjo adakan Ujian Kenaikan tingkat Pencak Silat Pagar Nusa pada tanggal (2-3/5/2025) untuk melatih para siswanya menjadi santri yang berakhlakul karimah serta bisa menguasai bela diri guna menjadi banteng Kyai serta diri mereka sendiri.
Tujuan diadakannya Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) ini adalah karena pencak silat di SMK Plus NU Sidoarjo merupakan kegiatan wajib serta mengembangkan dan melestarikan budaya Indonesia, yang mendorong generasi muda yang berkarakter serta integritas siswa terhadap NKRI. Mohammad Zakariya, M.Pd. selaku kepala sekoah SMK Plus NU Sidoarjo turut memberikan sambutan dengan nasehat yang ia berikan untuk siswa-siswi.
Terdapat beberapa materi juga saat sebelum tes tulis, diantaranya yakni:
Sejarah Pagar Nusa Nahdlatul Ulama’.
Jenis-jenis pendidikan Pagar Nusa.
Keorganisasian di dalam Pencak Silat.
Tokoh-tokoh para pendiri Pagar Nusa.
“Kalian ini adalah banteng para ulama’ yang siap mengabdi untuk para Kyai sampai mati,” tutur kepala sekolah.
Pelatih pencak silat SMK Plus NU Fatich Masturo, S.Pd. pun turut angkat bicara tentang argumennya. Ia berharap jika melaui Ujian Kenaikan Tingkat Pencak Silat ini, para santri memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia.
“Harapan saya sebagai pelatih Pagar Nusa di SMK Plus NU ini, murid murid semuanya memiliki karakter yang baik nan kuat, yang bisa menjadikan mereka tangguh dalam disetiap kondisi untuk kedepannya,” ucap pelatih.
“Mengembangkan dan melestarikan budaya asli Indonesia pada generasi Z serta mendorong siswa menjadi pribadi yang berkarakter dan loyalitas terhadap Pagar Nusa.” Lanjutnya.
Kegiatan berlangsung dengan meriah di halaman sekolah, dimulai dari hari Jumat siang registrasi hingga inti acara yang dilakukan sore hari hingga malam hari, kegiatan berakhir pada Sabtu pagi setelah upacara penutupan. Salah satu peserta pesilat UKT Nurul Firdausi Lailiyah mengutarakan kesan saat menjalani pelatihan.
“Ketika berlangsungnya pelatihan, mungkin kesulitan saya terletak pada banyaknya gerakan yang wajib dihafalkan. Namun selebihnya sangat seru dan membekas di pikiran dan juga sedikit menegangkan,” ucap Nurul.