KRIAN, NU Delta | Di era digital yang serba cepat, arus globalisasi membawa dampak besar bagi perkembangan karakter anak bangsa. Di tengah tantangan itu, program Tahfidz Al-Qur’an hadir sebagai solusi yang membentuk generasi cerdas, berakhlak, dan kuat spiritual.
Salah satu lembaga yang menonjol dalam mengimplementasikan program ini adalah MTs Nurul Hidayah, dengan pendekatan yang menyentuh hati dan membumi.
Mengapa Tahfidz Al-Qur’an Penting untuk Karakter Siswa?
Bukan rahasia lagi, nilai-nilai dalam Al-Qur’an mampu menjadi pedoman hidup yang kokoh. Bagi MTs Nurul Hidayah, program Tahfidz bukan hanya soal hafalan, tetapi menjadi fondasi karakter peserta didik. Kami percaya, ketika Al-Qur’an menjadi bagian dari jiwa, maka akhlak pun ikut terarah.
Di balik suksesnya program Tahfidz di MTs Nurul Hidayah, ada peran besar Bapak Hasan Abdullah, M.Pd.I. Beliau adalah sosok pemimpin visioner yang menjadikan Al-Qur’an sebagai poros pendidikan. Di bawah bimbingan beliau, Tahfidz bukan lagi kegiatan tambahan, melainkan bagian utama dari kurikulum madrasah.
Wisuda Penghafal Al-Qur’an: Bukan Sekadar Seremoni
Pada 22 Mei 2025, sebanyak 11 siswa berhasil diwisuda sebagai penghafal Al-Qur’an dengan metode Ummi. Ini bukan pencapaian biasa, melainkan bukti nyata keberhasilan program dalam mencetak generasi Qur’ani. Dua siswa terbaik dari kelas 9 — Zahrotus Sita Nur Aisyah dan M. Raditya — menjadi teladan semangat dan kedisiplinan dalam menghafal Al-Qur’an.
Program ini berjalan tidak hanya karena metode, tapi juga karena lingkungan madrasah yang religius dan kondusif. Para siswa mendapat bimbingan dari ustadz dan ustadzah berpengalaman. Kegiatan seperti tahsin, muroja’ah, dan pembinaan karakter dilakukan setiap pagi. Kami ingin siswa tidak hanya hafal, tapi juga hidup dengan nilai-nilai Al-Qur’an.
Nilai-Nilai Karakter Islami yang Ditanamkan
Program ini berhasil membentuk karakter siswa yang jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan sabar. Dengan rutinitas terarah, siswa belajar untuk hidup teratur dan bermakna. Berikut beberapa nilai yang ditanamkan:
- Kejujuran dalam ucapan dan tindakan
- Kedisiplinan dalam waktu dan ibadah
- Tanggung jawab terhadap amanah
- Sabar dalam proses menghafal dan belajar
Adanya komunitas penghafal Al-Qur’an di madrasah menjadi kekuatan tersendiri. Siswa saling memotivasi dan membangun semangat bersama. Ini bukan hanya soal kompetisi, tapi soal sinergi dalam mengejar ridha Allah.
Generasi “Cahaya Zaman”: Harapan Masa Depan
Kami menanam harapan besar melalui program ini: mencetak generasi Cahaya Zaman. Mereka adalah generasi yang menerangi dunia dengan ilmu dan akhlak Qur’ani. Di tengah gempuran budaya luar, generasi inilah yang akan menjadi penyejuk dan penuntun masyarakat.
Tahfidz bukan sekadar tradisi, tetapi investasi jangka panjang dalam membentuk pribadi unggul. Ketika Al-Qur’an tertanam dalam hati anak-anak kita, maka masa depan bangsa pun berada di tangan yang tepat.
Dukungan Orang Tua dan Guru: Pilar Keberhasilan
Kami percaya, sinergi antara madrasah, guru, dan orang tua adalah fondasi utama. Dukungan moral, spiritual, dan emosional dari orang tua sangat berperan dalam menjaga semangat anak untuk terus menghafal.