SIDOARJO, nusidoarjo.or.id – Ketua Takmir Masjid KH M Hasyim Asy’ari, H Zainal Hayat menjelaskan, program kerja yang disusun harus menyesuaikan kebutuhan yang mendasar. Sebab proses pembangunan masjid saat ini belum sepenuhnya selesai.
Hal tersebut isa sampaikan saat Rapat Kerja (Raker) Pengurus Takmir Masjid KH M Hasyim Asy’ari di Villa Puncak Trawas Mojokerto, Sabtu-Ahad (27-28/07/2024)
“Saat ini masjid masih dalam tahap pembangunan. Oleh karena itu renstra yang disusun harus mulai dasar dan sesuai kebutuhan jangka pendek,” katanya.
Wakil Ketua PCNU Sidoarjo tersebut menekankan, selain program jangka pendek, raker kali ini juga harus mulai memikirkan program jangka panjang dan berkelanjutan. Di antaranya, manejemen tata kelola inventaris open recruitment pengurus remaja masjid (Remas), tata kelola manajemen ketakmiran, pengadminitrasian, pengarsipan, penyusunan SOP ketakmiran, penggunaan inventaris masjid, serta sistem pelaporan di setiap kegiatan.
“Pembentukan Remas menjadi program penting sebagai miniatur takmir masjid untuk mensupport seluruh program kerja takmir masjid serta kaderisasi pengurus untuk kalangan remaja, serta untuk mempercepat dan modernisasi program kerja,” jelasnya.
Selain itu, hasil raker tersebut juga menghasilkan inovasi program-program. Meliputi, pengajian rutin seluruh lembaga dan badan otonom (Banom) NU di lingkup PCNU Sidoarjo, pemberdayaan perempuan, bakti sosial, serta peningkatan kapasitas SDM dalam memakmurkan masjid.
Ia mengingatkan, mengelola sebuah masjid bukanlah suatu hal yang mudah, sebab pengurus masjid harus bekerja dengan ikhlas tanpa adanya imbalan. Selain kerja ikhlas, pengelola masjid juga memiliki tanggung jawab untuk memajukan dan memakmurkan masjid.
“Menjadi pengurus masjid menjadi bentuk melayani umat, baik dalam hal ibadah, ekonomi, hingga sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, pengurus masjid merupakan orang-orang terpilih yang memiliki komitmen yang besar,” tandasnya.