NUsidoarjo.or.id adalah media daring yang didirikan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sidoarjo sebagai sarana komunikasi dan berjejaring diantara jamiyyah NU Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya. Dikelola oleh Lembaga Ta’lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Kabupaten Sidoarjo.
Dengan kata lain, secara kultural dunia ta’lif (menulis) dan nasyr (mencetak, menerbitkan, publikasi) sudah demikian lama dan dekat menjadi bagian penting keseharian kalangan nahdliyin khususnya, dan dunia Islam pada umumnya. Produk kitab/buku tentang tafsir Al Quran, Hadits, sejarah Islam, manakib, dan lainnya merupakan wujud nyata dari dunia ta’lif wan nasyr. Bahkan amalan mujahadah yang terdiri dari 1-2 lembar yang ditulis oleh seorang kyai dan kemudian disebarluaskan bagi jamaahnya pun menjadi bagian dari dunia ta’lif wan nasyr.
Di dalam organisasi (jam’iyyah) NU, secara kelembagaan dunia ta’lif wan nasyr mulai mengemuka sejak Muktamar NU ke-27 di Situbondo (1984). Salah satu hasil Muktamar Situbondo adalah rekomendasi bagi pembentukan sebuah lembaga bagi dunia ta’lif wan nasyr, yang disebut Lajnah Ta’lif wan Nasyr (disingkat LTN). Hasil monumental Muktamar Situbondo adalah Khittah NU, dan tujuan utama pembentukan LTN NU ini adalah melakukan sosialisasi keputusan-keputusan Muktamar NU terkait Khittah NU ini.
Selain itu, pembentukan LTN NU ini adalah untuk melakukan dokumentasi atas hasil-hasil keputusan Muktamar NU pada masa sebelumnya. Dokumentasi ini penting untuk mengumpulkan dan memudahkan pencarian data dan informasi hasil-hasil Muktamar sebe- lumnya. Dalam perspektif historis, pembentukan LTN NU pun menjadi sangat penting untuk merawat dokumentasi kesejarahan NU sepanjang zaman.
Pada perkembangan selanjutnya, LTN NU di tingkat pusat kemudian mendirikan NU Online seiring perkembangan zaman digital. NU Online berdiri sejak Tahun 2003, dan sampai sekarang media online ini tetap bertahan dan berkembang menjadi situs nomor satu dalam layanan keIslaman ala Ahlussunah wal Jamaah An Nahdiyyah. Kanal di situs NU Online tidak hanya memberitakan kegiatan-kegiatan resmi NU, akan tetapi juga berita seputar dunia pesantren, kiai, santri, dan para pengurus NU. Selain itu kanal ini juga memuat dan menyajikan buah pikiran dari pembaca, mengapresiasi seni dan budaya melalui kanal cerpen dan puisi. Dalam bahasa, kanal ini pun mengemas tulisan dan beritanya dengan gaya populer dan ringan.
Dalam lingkup lokal daerah seperti tingkat kepengurusan NU kabupaten/kota, eksistensi LTN NU pun menjadi penting setidaknya untuk tiga alasan. Yang pertama adalah untuk mengetahui produk tulisan dan cetakan apa saja yang pernah dilakukan Pengurus NU di kabupaten/ kota sepanjang waktu. Kedua, untuk mengetahui produk tulisan dan cetakan apa saja yang hidup dan pernah hidup di tengah kalangan nahdliyyin di kabupaten/kota. Sedangkan ketiga adalah untuk melakukan dokumentasi produk-produk tersebut sebagai bagian dari upaya merawat kesejarahan dan kultur NU di kabupaten/kota. Lebih dari itu, dari alasan-alasan tersebut di atas, sebenarnya LTN NU di kabupaten/kota juga dapat mela-kukan upaya-upaya yang dipandang penting untuk ‘menterjemahkan’ atas produk-produk tulisan dan cetakan, termasuk upaya baru menulis tentang tokoh di balik produk-produk itu.
Lajnah Ta’lif wan Nasyr berubah menjadi Lembaga Ta’lif wan Nasyr dan disingkat LTN. Perubahan ini merupakan hasil Muktamar NU ke-33 di Jombang Tahun 2015. Dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) NU Pasal 17, ayat (1) disebutkan bahwa “Lembaga adalah perangkat departementasi organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Nahdlatul Ulama berkaitan dengan kelompok masya-rakat tertentu dan/atau yang memerlukan penanganan khusus”. Terkait dengan keberadaan LTN, ART NU Pasal 17, ayat (6), huruf p, menyebutkan bahwa “Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama disingkat LTNNU bertugas mengembangkan penulisan, penerjemahan dan penerbitan kitab/buku serta media informasi menurut faham Ahlussunnah wal Jamaah”. Pendek kata, LTN NU merupakan perangkat departemental NU yang bertugas: (1)mengem-bangkan penulisan, penerjemahan dan penerbitan kitab/buku faham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), dan (2)mengembangkan media informasi menurut faham Aswaja”.
Kedua tugas tersebut menjadi sangat penting seiring perkembangan zaman seperti sekarang ini. Sebagaimana sudah diselenggarakan oleh LTN NU Pusat dengan membuat dan mengembangkan NU Online, LTN NU ditingkat kabupaten/kota pun sangat layak membuat dan mengembangkan media online khas NU yang memuat tulisan, terjemahan, dan informasi, yang pada gilirannya akan menerbitkan hasil tulisan, terjemahan, dan informasi tersebut.