Pihak sekolah juga memaksimalkan bakat mereka dengan menyediakan berbagai macam jurusan dan fasilitas.
Cyril pun bertekad untuk membagikan pengalaman ke negara asalnya sepulang dari Indonesia. Pasalnya, banyak hal positif yang perlu ditiru di sini. Karena di Indonesia banyak inovasi yang dilakukan oleh masyarakat.
“Di sini masak nasi, tapi banyak sekali macamnya. Kalau di negara saya nasi ya nasi saja,” katanya dengan bahasa Indonesia bercampur Inggris.
Ia pun mengapresiasi pembelajaran di SMK yang lebih banyak praktik dari pada teori. Menurutnya, untuk memajukan sebuah negara anak-anak tidak boleh hanya diajari teori.
Tak hanya itu, dalam kunjungan 10 mahasiswa asing tersebut, mereka juga mengikuti pembelajaran keagamaan di Skanusda. Yang menarik bagi mereka, tak hanya penguatan pembelajaran minat bakat tetapi juga penguatan karakter melalui pendidikan agama.
Pewarta : Maschan Yusuf
Editor : Boy Ardiansyah