
NU Sidoarjo – Menziarahi makam orang Muslim termasuk sunnah Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana banyak termaktub dalam berbagai riwayat bahwa Rasulullah senantiasa menyempatkan diri untuk menziarahi ahli Baqi’ dan Uhud dan mengucapkan salam dan doa keselamatan pada ahli kubur yang ada di tempat tersebut.
Sayyidah Aisyah ra. meriwayatkan sebagaimana disampaikan oleh Imam Muslim dalam Ṣaḥīḥ-nya dan Imam Nasa’i dalam Sunan-nya:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلَّمَا كَانَ لَيْلَتُهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ إِلَى الْبَقِيعِ فَيَقُولُ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَأَتَاكُمْ مَا تُوعَدُونَ غَدًا مُؤَجَّلُونَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِأَهْلِ بَقِيعِ الْغَرْقَدِ
“Rasulullah saw. itu saat giliran malam beliau di tempatnya (Aisyah ra.), beliau saw. keluar pada akhir malam ke makam Baqi’, kemudian mengucapkan; “Keselamatan atasmu semua hai perkampungan kaum Mukminin, akan datang padamu semua apa-apa yang engkau semua dijanjikan esok, yang saat ini masih ditangguhkan waktunya. Sesungguhnya kita semua ini Insha Allāh akan menyusul kalian, Yā Allāh, ampunilah para penghuni makam Baqi’ al-Gharqad ini.”
Disampaikan juga oleh Imam Muslim bahwa kala secara diam-diam sayyidah Aisyah ra. mengikuti baginda saw. yang keluar malam-malam dari kamar sayyidah Aisyah menuju ke Bagi’ tersebut beliau bersabda:
فَإِنَّ جِبْرِيلَ أَتَانِي حِينَ رَأَيْتِ فَنَادَانِي فَأَخْفَاهُ مِنْكِ فَأَجَبْتُهُ فَأَخْفَيْتُهُ مِنْكِ وَلَمْ يَكُنْ يَدْخُلُ عَلَيْكِ وَقَدْ وَضَعْتِ ثِيَابَكِ وَظَنَنْتُ أَنْ قَدْ رَقَدْتِ فَكَرِهْتُ أَنْ أُوقِظَكِ وَخَشِيتُ أَنْ تَسْتَوْحِشِي فَقَالَ إِنَّ رَبَّكَ يَأْمُرُكَ أَنْ تَأْتِيَ أَهْلَ الْبَقِيعِ فَتَسْتَغْفِرَ لَهُمْ قَالَتْ قُلْتُ كَيْفَ أَقُولُ لَهُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ قُولِي السَّلَامُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ
“Jibril tadi datang padaku, saat dia melihatmu maka dia memanggilku perlahan-lahan sehingga tidak terdengar olehmu. Aku menjawab panggilannya tanpa terdengar pula olehmu. Dia tidak masuk ke rumah, karena kamu telah menanggalkan pakaianmu, aku pun mengira bahwa kamu telah tidur, oleh sebab itu aku segan membangunkanmu khawatir engkau akan merasa kesepian. Jibril berkata padaku; “Allah swt. memerintahkan anda agar datang ke Baqi’ dan memohonkan ampunan bagi para penghuninya.” Aku berkata; “Lalu apa yang kubaca sesampai di sana wahai (Jibril) sang Utusan Allah?”. Jibril menjawab, “Ucapkanlah: “Semoga keselamatan tercurahkan untuk penduduk kampung orang-orang mukmin dan muslim, semoga Allah memberi rahmat kepada orang-orang yang telah mendahului kami dan orang-orang kemudian, dan kami Insha Allāh akan menyusul kalian semua.”
Imam Abu Syaibah meriwayatkan secara marfū‘, sebagaimana dikutip oleh Syekh Samhudi dalam Khulāṣat al-Wafā/ al-Wafā al-Wafā bi Akhbār Dār al-Muṣṭafā, juga Imam Thabari kala menafsiri ayat QS. al-Ra‘d: 23 :