SIDOARJO – Tragedi kemanusiaan di pertandingan sepakbola antara Persebaya vs Arema di stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang telah menimpa ratusan korban jiwa, tentunya hal ini menyisakan duka teramat dalam bagi masyarakat Indonesia.
Ragam simpati datang dari berbagai pihak, baik di Indonesia, maupun dari dunia Internasional khususnya penggemar dan pelaku olahraga nomor satu di dunia ini.
Begitu juga dengan SMK Plus NU Sidoarjo pun merasakan duka yang sama. Oleh karenanya, pihak sekolah mengajak siswanya untuk melaksanalan sholat ghoib dan pembacaan surah Yasin dan Tahlil, sebagai wujud simpati dan penghormatan kepada korban tragedi yang semoga tidak terulang tersebut.
“SMK PLUS NU melaksanakan sholat ghoib untuk korban di Stadion Kanjuruhan Malang setelah rutinitas pagi sekolah dilakukan, semua peserta sholat ghoib dalam keadaan berdiri, dilaksanakan seperti pada umumnya sholat mayit,” ujar Kepala SMK Plus NU, Nur Muchamad Sholichuddin ketika dihubungi nusidoarjo.or.id.
Ia mengatakan, ada sekitar 366 siswa, 40 guru dan karyawan yang mengikuti shalat ghaib tersebut. Kegiatan dipusatkan di Aula SMK Plus NU, Senin lalu dan dijalankan dengan penuh khidmat.
Respon salah satu siswa atas nama Choirun Anisya kelas XII Keperawatan mengaku sangat terkejut atas kejadian itu. “sangat terkejut dan berduka, karena ini merupakan kejadian paling kelam di dunia sepak bola di dunia bahkan nomer 2 setelah kejadian di salah satu stadion Peru,” ujarnya.
Menurut Choirun Anisya semua pihak harus melakukan evaluasi, “alasannya karena: 1. supporter masuk lapangan merupakan hal yang tidak diperbolehkan 2. Aparat pengaman pertandingan menggunakan gas air mata, sudah jelas dilarang Fifa pada pasal 19 tentang aturan pengamanan pertandingan 3. Penyelenggara pertandingan (PT LIB dan PSSI) menjual tiket melebihi kapasitas stadion Kanjuruhan yang semula 38 ribu, tapi tiket dijual sampai 42 ribu lembar. Karena ini derby Jatim jelas pasti ramai,” ujarnya merinci.
Sementara, Choirun Anisya berharap, ke depan liga di Indonesia bisa lebih baik dan dapat memenuhi standart Fifa, tidak ada penyalaan flare atau bentrok antar supporter, dan aparat serta penyelanggara dapat memperbaiki kualitas liga dengan evaluasi dari kejadian di Malang yang bahkan disorot oleh media luar Indonesia.
“Semoga timnas Indonesia tidak mendapat sanksi dari Fifa sebab kejadian ini, karena Indonesia tahun depan menjadi tuan rumah piala dunia u-20, selain itu timnas senior dan u20 berhasil lolos piala asia.
Di tempat lain, Sharla siswa kelas XI DKV memberikan harapan “semoga almarhum dan almarhumah dapat beristirahat dengan tenang dan diberi ketabahan pada keluarga yang ditinggalkan dan saya harap tidak ada lagi pertandingan bola yang merenggut nyawa.”
Semoga semua pihak bisa bertanggungjawab atas kejadian yang memakan banyak korban ini.
#TakAdaSepakBolaSehargaNyawa.
Pewarta: M Al Haykal
Editor: Emzed Ef