BALONGBENDO, NU Delta | Dalam rangka merayakan Harlah Ke-75 Fatayat NU sekaligus memperingati Hari Kartini, PAC Fatayat NU Balongbendo menggelar Lomba Cipta Kreasi Tumpeng Kudapan Non Beras yang sarat makna dan kreativitas. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 10 Mei 2025 di Pendopo Kantor Kecamatan Balongbendo.
Semarak Kegiatan Lomba Tumpeng Tradisional Fatayat NU
Kegiatan yang bertemakan kudapan non beras ini diikuti seluruh PR Fatayat NU se-Kecamatan Balongbendo. Setiap ranting mengirimkan satu tim yang terdiri dari tiga anggota. Tak hanya soal kompetisi, acara ini juga menjadi ajang mempererat ukhuwah antar kader perempuan muda NU.
Sinergi Silaturrahmi dan Kreativitas Kuliner
Siti Masruchah, Ketua PAC Fatayat NU Balongbendo, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar lomba. Lebih dari itu, ini adalah momentum untuk memperkuat solidaritas perempuan NU di akar rumput. Menurutnya, rasa kebersamaan menjadi elemen penting dalam keberlangsungan organisasi.
Deretan Juara Lomba Tumpeng Kue Tradisional
Ajang kreasi tumpeng kudapan ini berhasil menghasilkan juara-juara terbaik:
- Juara 1: PR Fatayat NU Singkalan
- Juara 2: PR Fatayat NU Seduri
- Juara 3: PR Fatayat NU Bakungtemenggungan
Siti Masruchah mengucapkan selamat kepada para pemenang dan memberi semangat kepada peserta lain. “Kemenangan bukanlah tujuan utama. Yang terpenting, acara ini mempererat tali silaturrahmi,” ujarnya penuh semangat.
Fatayat NU: Kekuatan Organisasi dari Solidaritas
Dalam penutupnya, ia berharap PAC dan PR Fatayat NU se-Kecamatan Balongbendo terus solid dan kompak. “Soliditas adalah kekuatan utama organisasi. Jika kita rukun, manfaatnya akan terasa luas untuk umat, bangsa, dan negara,” tegasnya.
Momentum ini ditutup dengan ucapan penuh makna, “Selamat Harlah Ke-75 Fatayat NU, selamat Hari Kartini 2025. Perempuan Hebat, Indonesia Kuat. Fatayat Hebat, NU Kuat!”
Lomba Tumpeng Kudapan Non Beras oleh Fatayat NU Balongbendo bukan hanya soal kuliner, tapi juga bentuk nyata penguatan jaringan perempuan muda NU. Dengan semangat Harlah dan Hari Kartini, acara ini memperlihatkan bahwa perempuan adalah tulang punggung kekuatan sosial di masyarakat.