SIDOARJO, NU Delta | Dalam upaya menjaga kualitas pendidikan di bawah naungan Nahdlatul Ulama, Ujian Akhir Ma’arif Nahdlatul Ulama (UAMNU) kini menjadi ujian yang sangat strategis.
Sekretaris Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU, H Hamim Thohari mengatakan, UAMNU tidak hanya sebagai penilaian akhir, tetapi juga menjadi bukti nyata loyalitas lembaga pendidikan terhadap LP Ma’arif NU.
“UAMNU merupakan bentuk evaluasi yang digunakan oleh LP Ma’arif NU untuk memastikan kualitas lulusan dari lembaga di bawah naungannya. Jadi, ini bukan sekadar ujian biasa, tapi tolok ukur kompetensi peserta didik dan integritas sekolah atau madrasah,” katanya kepada NU Delta, Senin (19/05/2025) melalui sambungan WhatsApp.
Fungsi UAMNU dalam Dunia Pendidikan
- Parameter kualitas peserta didik kelas akhir
- Alat assessment lembaga pendidikan
- Bukti loyalitas terhadap LP Ma’arif NU
- Dasar nilai ijazah Ma’arif
Menurut Hamim Thohari, seluruh sekolah dan madrasah tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang berada di bawah LP Ma’arif NU, terutama di Sidoarjo dan wilayah Jawa Timur, diwajibkan mengikuti UAMNU.
“Ujian ini harus dilakukan dengan jujur dan tanpa intervensi. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan membentuk peserta didik yang berkualitas dan berkarakter,” ucapnya.
“Karena UAMNU bukan sekadar soal lulus atau tidak. Ini tentang mengukur kemampuan sesungguhnya dari peserta didik. Hasil ujian akan menjadi dasar nilai dalam ijazah LP Ma’arif, yang sangat menentukan masa depan pendidikan mereka,” lanjutnya.
Langkah Nyata LP Ma’arif NU Sidoarjo
Hamim Thohari juga menyampaikan langkah-langkah LP Ma’arif Sidoarjo, yaitu:
1. Program Inovatif Sekolah dan Madrasah
Beberapa lembaga telah mengembangkan berbagai program unggulan seperti:
- Trend Language: Penguatan bahasa asing sejak dini
- Trend Sains: Eksperimen dan sains terapan
- Tahfidz: Program hafalan Al-Qur’an
- Sekolah Ramah Anak: Lingkungan belajar inklusif dan nyaman
- Sekolah Berkarakter: Fokus pada nilai-nilai moral dan religius
2. Pendampingan Berkelanjutan dari LP Ma’arif
LP Ma’arif NU Sidoarjo juga melakukan pendampingan melalui:
- Pelatihan peningkatan kompetensi kepala madrasah
- Pembinaan dua kali seminggu di Pusdiklat LP Ma’arif
- Pelatihan Deep Learning dan Kurikulum Cinta
3. Penertiban Kepengurusan dan Legalitas
Beberapa langkah administratif yang dilakukan antara lain:
- Penertiban kepengurusan BP3M NU di setiap lembaga
- Pengurusan NIB dan PBG secara kolektif
- Audiensi dengan bupati untuk subsidi biaya legalitas
Disebutkan LP Ma’arif NU berhasil menjembatani biaya perizinan menjadi terjangkau: cukup Rp1 juta per lembaga untuk NIB dan PBG.
“Komitmen LP Ma’arif NU tidak berhenti di UAMNU saja. Pelatihan lanjutan seperti Deep Learning untuk kepala madrasah akan terus digelar hingga sembilan kali pertemuan demi penguatan kapasitas manajerial,” ujar Hamim.
Diharapkan UAMNU bukan sekadar ujian akhir, melainkan simbol kualitas dan loyalitas lembaga pendidikan NU terhadap prinsip-prinsip pendidikan Ma’arif. Dengan inovasi program, pendampingan berkelanjutan, dan integritas tinggi, pendidikan NU di Sidoarjo kian menunjukkan arah yang progresif dan profesional.
