Penuis : Alfimanzila
Ramadan sudah memasuki 10 hari terakhir, sudahkah kalian mengkhatamkan Al Qur’an?. Berlomba lomba mengkhatamkan Al Qur’an di Bulan Ramadan termasuk jalur privellege yang didambakan setiap umat muslim.
Salah satu kegiatan rutinan saat Ramadan tiba adalah Tadarus Al Qur’an di masjid/musholla. Anak-anak, remaja, orang tua ramai-ramai menyimak bacaan Al Qur’an. Tadarus di beberapa tempat dilakukan pagi dan malam hari setelah salat taraweh. Namun umumnya lebih ramai tadarus sehabis taraweh. Meski waktu sudah menunjukkan 12 malam, anak-anak dan remaja masih semangat meramaikan masjid dengan Al Qu’ran. Meskipun esok hari mereka harus sekolah, tidak menjadi halangan masyaAllah.
Tapi ada satu hal yang perlu dikoreksi dari tadarus di masjid/musholla. Trend membaca Al Quran dengan cepat sampai melupakan hal-hal yang diwajibkan. Misalnya saat membaca ada huruf yang harusnya dibaca pendek tapi dibaca panjang, nah harus diingatkan kan! Tapi apa yang terjadi? kalau diingatkan mereka tidak ada yang datang darus nanti! Udah biarkan saja namanya belajar, biar rame musholla.
Agaknya sedikit kesalahan tersebut sudah mem-budidaya. Yang penting baca Al Quran, bukan mengutamakan keberkahan membaca Al Qur’an. Maka dari itu pentingnya umat muslim mempelajari kaidah ilmu baca Al Quran bernama Tajwid. Banyak umat muslim lancar membaca Al Quran namun saat dihadapkan pada hal “Khataman” kaidah tajwid sengaja dihilangkan dengan dalih “biar cepat selesai”. Bagaimana kalau kalian diposisi tersebut milih yang mana?.