BUDURAN, NU Delta | Musibah runtuhnya bangunan mushala Pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, mendapat perhatian mendalam dari berbagai kalangan, termasuk dari RKH Muhammad Makki Nasir, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangkalan. Beliau memiliki ikatan batin yang kuat dengan pesantren tersebut, sebab putranya, Abdul Majid (16), adalah santri aktif yang selamat dari insiden pada Senin (29/9/2025) lalu.
Saat berkunjung ke Pesantren Al-Khoziny beberapa hari lalu, Kiai Makki yang merupakan cicit Syaichona Muhammad Cholil Bangkalan, mengucapkan bela sungkawa. Putranya, Abdul Majid, kini telah berada di kediamannya di Senenan, Kemayoran, Bangkalan.
“Mudah-mudahan Allah SWT selalu memberikan maunah, hidayah dan kesabaran kepada kita sekalian. Dan bagi masyarakat mari kita bersama-sama mendoakan kelancaran para tim SAR untuk mengevakuasi korban di lokasi tersebut,” kata Kiai Makki.
Apresiasi untuk Tim SAR dan Keikhlasan Wali Santri
Kiai Makki menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan musibah ini. Khususnya Tim SAR gabungan yang berjibaku langsung di lokasi.
“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan Allah SWT membalas dengan balasan yang sangat baik, Aamin,” ujarnya.
Ia juga mengajak para wali santri, khususnya yang menjadi korban, untuk memahami kesulitan yang dihadapi tim evakuasi. “Bagi para teman-teman, khususnya keluarga wali santri yang menjadi korban musibah reruntuhan. Mari kita bersama-sama memahami atas kinerja para tim evakuasi, kami menyadari betul bahwa hal ini memang tidak mudah,” tambahnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Falahun Nasiri Bangkalan itu meyakini bahwa para santri yang menjadi korban di reruntuhan mushala akan didoakan oleh para masyayikh dan auliya. Khususnya, almaghfurlah KH Abbas dan KH Abdul Mujib yang sangat memperhatikan santri-santrinya.
“Apalagi, mushala tersebut adalah tempat yang sangat disukai oleh beliau, jadi saya yakin para santri yang terkena musibah robohnya mushala ini didampingi oleh beliau-beliau. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan derajat yang sangat tinggi, Aamiin,” tandasnya.
Pesan Bijak dalam Menyikapi Media Sosial
Di akhir pesannya, Kiai Makki berpesan khusus kepada para alumni Pesantren Al-Khoziny untuk menyikapi dunia media sosial (medsos) dengan bijaksana, pikiran yang jernih, dan tidak terseret arus opini yang belum tentu kebenarannya.
“Ini merupakan amal shaleh, mari kita menahan emosi dalam menyikapi medsos. Ini kita jadikan tawasul untuk kelancaran evakuasi korban runtuhnya mushala tersebut,” pungkasnya.