KRIAN, nusidoarjo. or.id. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amanah Junwangi, Krian, Sidoarjo, KH Nurcholis Misbah menyampaikan hadiah terbaik bagi guru adalah ketika santrinya ketika di luar pesantren memperoleh prestasi yang baik.
Hal tersebut ia sampaikan saat memberi sambutan Wisuda Santri Ke-29 tingkat Madrasah Aliyah (MA) Bilingual, Sabtu, (15/06/2024).
“Ada seorang santri alumni datang malam hari dangan berpakaian rapi. Ternyata alumni yang masuk akademi angkatan laut,” katanya.
Kiai Nurcholis Misbah melanjutkan ceritanya, alumni tersebut diperintah oleh ibunya untuk sowan ke pondok guna meminta doa agar dimundahkan. Hal ini membuat Kiai Nurcholis Misbah merasa gembira sekali.
“Ada anak datang ke pesantren dengan dua anaknya. Ia mengatakan telah meristis pesantren di Cilacap dan telah mempunyai lima puluh santri,” ungkapnya.
Diceritakan, alumni yang sudah memiliki pesantren ini saat nyantri di Al-Amanah Junwangi tergolong santri yang mbulet atau malas. Bahkan santri yang pertama kali melanggar aturan merokok.
“Tapi ketika di luar, ternyata bisa merintis pesantren di Cilacap. Alhamdulillah dapat mertua kiai dan merintis pesantren,” ucapnya.
Masih banyak lagi alumni yang sowan ke pesantren dan bercerita telah masuk fakultas kedokteran, arsitek, teknik sipil, psikologi. Hal-hal semacam ini merupakan hadiah terbesar bagi guru.
“Satu bulan sekali alumni berkumpul disini, nanti kalian ikut dan silahkan berbincang dengan kakak alumni yang sudah sukses menjadi dosen, pebisnis dan lain sebagainya,” ucapnya.
Wakil Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo tersebut menceritakan awal mendirikan MA Bilingual yang masih mendapat empat belas. Tahun kedua, dua belas siswa.
“Guru-garu ragu akan berjalanya MA Bilingual, karena sudah disiapkan empat puluh bangku tapi yang daftar sakitar lima belas,” kisahnya.
Kiai Nurcholis Misbah bersyukur saat ini MA Bilingual menjadi salah satu sekolah alternatif pilihan. Sebagai tambahan informasi, acara wisuda ini dihadiri oleh KH. R. Syarif Rahmat dari Jakarta dan Plt Bupati Sidoarjo, H Subandi.