Wisuda Sekolah Dilarang! Kecewa atau Bahagia?

Penulis : Alfi Manzilatur Rokhmah (MIS Progressive Baitul Muqorrobin)

SIDOARJO.nusidoarjo.or.id – Pekan ini jagat maya dihebohkan wisuda purnawiyata SMK Citra Bangsa Purwokerto. Paling menjadi sorotan adalah para dewan guru mengenakan kalung kehormatan layaknya profesor, netizen pun ramai-ramai memberikan komentar seharusnya guru tersebut malu dong, menggunakan atribut yang tidak seharusnya.

Wisuda sekolah SMK Citra Bangsa Purwokerto makin banyak mendapat hujatan di media sosial karena dinilai tidak semestinya kegiatan itu ditujukan anak SMA. Lalu kenapa baru ada protes sekarang? apa setelah viral kebiajakan gubernur Dedy Mulyadi yang melarang wisuda sekolah dari TK sampai SMA?. Zaman sekarang kalau ingin menegakkan kebenaran harus dengan cara diviralin baru ada tindak lanjut.

Pasti terjadi pro kontra dong! gimana dengan sekolah swasta yang sudah bayar diawal biaya wisudanya? Belum lagi kasus gadis remaja berpendapat tidak setuju wisuda sekolah ditiadakan karena dinilai menghilangkan momen terakhir di sekolah. Anda miskin, tapi jangan sok gaya. Momen terakhir di sekolah bukan saat wisuda tapi selama 3 tahun kamu belajar itu, ujar Kang Dedy Mulyadi.

Dilasir dari laman Wikipedia asal usul wisuda adalah pelantikan seseorang yang telah menempuh pendidikan di perguruan tinggi sebagai titik akhir dari usaha menyelesaikan studi dan merupakan penanda kelulusan mahasiswa yang telah menempuh masa belajar.

Wisuda sekolah nambah beban orangtua karena biaya lagi! Alright, namanya kegiatan pasti membutuhkan dana untuk ini itulah. Katakanlah wisuda sekolah dasar bagi keluarga ekonomi pas-pasan, lebih faedah dana wisuda sekolah untuk biaya pendaftaran jenjang selanjutnya.

Tidak hanya gubernur Jawa Barat yang melarang kegiatan wisuda TK sampai SMA, pemerintah Kediri pun menerbitkan larangan yang sama. berbeda dengan Dinas Pendidikan Pemprov Jawa Timur larangan wisuda hanya untuk tingkat SMA/SMK. Mendikdasmen Abdul Mu’ti pun memberikan penyataan boleh mengadakan wisuda asal tidak memberatkan dan mendapat persetujuan walimurid.

Baca Juga  Inovasi Fun Learning: Flio Bottle Quiz

Gimana dong bagi yang sudah bayar didepan uang wisudanya, kan tidak bisa kembali?. Ada banyak opsi bagi sekolah untuk membuat momen terakhir selain wisuda, berikut diantaranya:

  1. Tasyakuran doa bersama

Kegiatan positif pengganti wisuda yang tidak kalah sakralnya bagi siswa dan walimurid, sebagai wujud rasa syukur perjuangan mereka menempuh masa belajar. Menggelar doa bersama siswa dan walimurid atas kesuksesan yang telah diraih dan memberikan pembekalan agar siap berjuang ke jenjang selanjutnya.

  1. Pentas seni angkatan

Generasi tahun 80 an lebih tepatnya belum mengenal wisuda TK sampai SMA yang ada justru  namanya Perpisahan & Pelepasan. Anak-anak yang akan lulus menampilkan kreativitas, bakat mereka di depan walimurid, entah itu individu atau per kelompok. Menunjukkan bukti ke orangtua iniloh hasil belajar anaknya selama di sekolah.

  1. Upacara pelepasan

Menggelar upacara sekolah penuh khidmat layaknya prosesi terakhir bagi mereka kelas jenjang akhir. Seperti video upacara pelepasan yang viral di media sosial, mendatangkan orangtua membawakan baju ganti yang menggantikan seragam mereka, sebagai bukti mereka bukan lagi siswa aktif di sekolah tersebut dan siap menuju pendidikan selanjutnya.

  1. Panggil Damkar

Opsi ini lebih ke after party sopan sangat layak untuk anak TK sampai SMA. Memanggil dakcar, disiram air petugas damcar sambil mendendangkan musik, melepaskan kecewas, sejenak berbahagia menikmati momen terakhit sekolah. Perlu digaris bawahi berlaku bagi sekolah yang mempunyai lahan untuk mendatangkan damkar, jika belum memadai jangan memaksakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *