SIDOARJO, NU Delta | Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sidoarjo mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kekerasan yang menimpa kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Tangerang. Ketua PC GP Ansor Sidoarjo, Choirul Mu’minin, menyatakan pihaknya menuntut penegakan hukum secara transparan dan sesuai undang-undang.
“Hukum harus menjadi panglima. Kami PC GP Ansor Sidoarjo menuntut pihak yang berwajib dalam hal ini Polisi segera menuntaskan kasus ini secara transparan,” tegas Choirul, Senin (29/10/2025) pagi.
Choirul, yang akrab disapa Choi, menegaskan bahwa kader Banser di seluruh Indonesia adalah satu kesatuan. “Jika ada satu Banser disakiti, maka jutaan kader Banser dari Sabang sampai Merauke juga merasa tersakiti,” ujarnya.
Meskipun demikian, ia menekankan bahwa Ansor-Banser merupakan organisasi yang taat hukum dan tidak akan mengambil langkah main hakim sendiri dalam kasus ini. “Sekali lagi Ansor-Banser taat kepada undang-undang. Namun jangan sampai dalam kasus ini Polisi tidak bergerak cepat untuk menangani kasus ini,” tuturnya.
Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya itu mengingatkan kepolisian akan kontribusi besar Ansor-Banser dalam mewujudkan ketentraman Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia memberi contoh ketika ramai demonstrasi diberbagai daerah. Banser Sidoarjo diminta untuk turut menjaga kantor-kantor pemerintahan.
Jika kasus ini didiamkan dan lama prosesnya, Choi khawatir kesabaran Banser habis dan melakukan Gerakan sendiri. Choi mendorong kepolisian untuk menindak tegas dan tidak takut dalam penegakan hukum. Dijelaskan kekerasan atas nama apapun tidak dibenarkan.
Ia menambahkan, gelombang tuntutan sudah datang dari berbagai daerah. “Jika himbauan ini tidak didengar oleh kepolisian kami siap mendatangi Polres Sidoarjo untuk menyampaikan secara langsung tuntutan Ansor-Banser,” pungkasnya.
Jajaran PC GP Ansor Sidoarjo turut mendoakan kesabaran dan ketabahan bagi Sahabat Rida, korban kekerasan tersebut. “Usut tuntas secara transparan, jangan ada yang ditutupi. Hukum harus jadi panglima di negeri ini,” tutupnya.